Menjamurnya Ternak Lembu Berkeliaran Di areal Perkebunan Sawit Wilayah Kebun Baru

Apu Saat Di Konfirmasi Terkesan Pura-Pura Bangai, Tak Layak Menduduki Jabatan Apu Di kantor Manager Kebun Baru 

Pondok Kelapa |Detikkasus.com -Sungguh sangat miris mendengarkan, dari cara pola sistem perilaku salah satu seorang pejabat kantor manager kebun baru. Sebutan panggilan status jabatannya, “APU”.

Yang kini menjamur ternak lembu berkeliaran di areal perkebunan sawit wilayah kebun baru desa pondok kelapa kecamatan langsa baro kota langsa, parahnya lagi. Sewaktu di lakukan konfirmasi tanya jawab dan juga melangsirkan foto gambar ternak lembu itu, kepada “apu” kantor  manager kebun baru itu, tentang banyaknya ternak lembu menjamur berkeliaran di areal perkebunan sawit itu.

Baca Juga:  Apel Kesiapam Pemilu jJajaran Korem 121 / Abw Secara Vicon Dengan Danram 121 / Abw Brigjen TNI Lukman Arif, di Lapangan Apel Makodim 1204 / Sanggau,

“Apu” saat di konfirmasi, terkesan Pura-Pura bagai. Melalui selular chat whatsappnya, dengan nomor 081160xx74. Malah, “apu” kantor manager kebun baru tersebut. Menimpali jawaban kepada wartawan media online di aceh ini, “Baik bang , afd brp itu bang”. Tutur “apu”, terkesan sangat lucu mengomentarinya.

Berlanjut, wartawan media online di aceh ini. Kembali, menyampaikan kata konfirmasi kepada “apu”. Lewat telepon selular chat whatsappnya, Dkt kantor di berdekatan dengan kantor kebun baru…pak apu lihat aja gambar itu..kan bs paham lokasinya, Di sebelah complek perumahan pajabat kebun. Ijin pak apu..apa ada aturan..bolehnya ternak lembu berkeliaran di areal perkebunan sawit pak, Ijin pak apu..jwbnnya..untuk kebutuhan konsumsi publik pak apu. Saat itu juga, sekitar pukul.09.57.wib.

Baca Juga:  Jam Pimpinan, Kapolres Melawi Berikan Apresiasi Kepada Personel

Dikarenakan “apu” kantor manager kebun baru tersebut, enggan mengomentari dari chat whatsapp selularnya itu. Maka, “apu” itu. Langsung menghubungi selular whatsappnya wartawan media online di aceh ini, dalam kesimpulan yang di ucapkan terdengar kembali menjelaskan. “Itu pak pada sebenarnya, boleh-boleh saja. Tetapi di dalam aturan perkebunan tidak boleh, tetapi juga. Coba nanti saya kembali untuk berkordinasi kepada para geuchik pak, pada sebelumnya. Sudah sempat pernah saya layangkan surat kepada para geuchik tentang ternak lembu tersebut, tapi jangan lah pak di tulis dulu. Nanti setelah saya panggil para geuchik itu dulu”, pungkasnya mengakhiri ulasan cerita itu sekitar pukul.09.58.wib.

Baca Juga:  Satgas Gabungan Masih Dapati Pelanggaran Perda Kawasan Tanpa Rokok Di Kota Pontianak

(Jihandak Belang/Team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *