Pelalawan, detikkkasus.com – Masri S.Pd salah seorang pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan, menepis pemberitaan media ini karena disebut sebagai PPK (pejabat pembuat komitmen) sejumlah proyek bermasalah.
Dari pantauan yang dilakukan dilapangan, sejumlah proyek pembangunan bermasalah yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan pada tahun 2016 lalu, kini kondisinya terlihat memprihatinkan. Diantaranya, pembangunan tiga unit tambahan ruang kelas (TRK) di SD Negeri 04 Bukit Agung, Kecamatan Pangkalan Kerinci. Lalu pembangunan gedung sekolah SMPN 1 Bandar Petalangan Kelas Jauh, dan tiga unit TRK di SDN 04 Lubuk Keranji, Kecamatan Bandar Petalangan.
TRK yang baru selesai dibangun di SDN 04 Bukit Agung, dilaksanakan asal-asalan saja. Dimana dinding dan lantainya tampak melengkung-lengkung alias tidak lurus. Lantai teras dan lantai dinding retak-retak, dan nyaris ambruk. Begitu juga pembangunan gedung TRK SDN 04 Lubuk Keranji yang juga baru selesai tahun 2016 lalu, sudah mengalami banyak retak, dan terasnya sudah mulai banyak hancur. Apa lagi gedung baru SMPN 1 Bandar Petalangan Kelas Jauh, baru saja selesai dibangun tahun 2016 lalu, kondisinya sudah mengalami retak-retak.
Menanggapi pemberitaan sejumlah proyek tersebut, melalui Whatsapp pada Jumat (13/10/17) malam, Masri menyampaikan koreksi. “Kok lansung di muat bro, konfirmasilah dulu, biar pas beritanya. Kapan pula saya jadi PPK nya,?” Ucapnya bertanya.
Disitulah duduk persoalannya, saya bukan siapa-siapa di situ.Konfirmasi lagilah sama Zulpan-nya. Setahu saya, bukan saya PPK pelaksana proyek pembangunan tersebut. Soalnya kontraknya tidak ada dengan saya, tandasnya menepis.
Namun ketika ditanya apakah dia tidak ada kaitan dalam pelaksanaan salah satu proyek yang bermasalah itu, Masri justru bungkam dan tidak membalasnya. (Sona).