Aceh |Detikkasus.com – Proyek penggantian jembatan alue bakau II, kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat. Direktorat jendral bina marga, balai besar pelaksanaan jalan nasional I. Di kilo meter 8 gampong kuala langsa kota langsa, diduga terkesan asal jadi dan tidak sesuai spek.
Pengamatan kalangan sejumlah wartawan rabu 3 april 2024, bekas pekerjaan bersumber anggaran pendapatan belanja negara (APBN) murni tahun 2022. Mencapai miliaran rupiah berada di kecamatan langsa bara kota langsa aceh, kekinian tampak mengalami retak-retak aspal bisa terkelupas hanya menggunakan tangan.
Di lokasi, pada plang atau papan informasi tertulis, nama paket pekerjaan Pengganti Jembatan Alue Bakau II, Nomor Kontrak, HK.02.03/Bb.I.PJN.I/07/APBN/2022. Tanggal kontrak 24 Januari 2022, bersumber dana APBN Murni tahun 2022, dengan nilai kontrak Rp23.704.330.200.
Dikerjakan pelaksana, PT putra muda mandiri Group. Dengan konsultan supervisi PT citra bangun mandiri engineering konsultan KSO, walau terbilang belum lama. Namun kondisi kontruksi jembatan itu mulai rusak, pada setiap sudut terlihat retak-retak dan nyaris putus.
Ditambah aspal pada jembatan, juga mulai tampak retak parah. Mulai dari bagian tengah, hingga samping jembatan.
Raz (26), salah satu warga pelintas. Mengaku khawatir melihat jembatan alue bakau II ini, sering dilalui warga dan wisatawan menuju hutan mangrove.
“Jika melihat retak itu, sudah lumayan lama. Apa lagi pada bagian samping jembatan, arah sisi kiri hampir terbelah,” seraya menunjuk arah lokasi retak.
Kata dia, dari awal pekerjaan dilakukan, masyarakat di sini sudah mulai ragu dengan hasil jembatan tersebut.
“Saat dulu, pekerjaan itu terkesan kurang pegawasan dari pihak terkait.” Bahkan, pada lokasi jembatan ini, dulu pernah terbalik satu unit alat berat crane, kata dia.
Tempat sama, Budi ansora.(29). Warga kuala langsa, melihat keadaan itu. Mengaku miris, dia meminta pihak terkait mengoreksi terkait pembuatan jembatan itu.
Bahkan, dia melihat pada bawah jembatan itu, tidak digunakan pertahanan atau sokong.
“Cuma mengandalkan sambungan semen.” Tidak hanya itu, lampu dipasang di Jembatan Alue Bakau II ini, tidak pernah menyala.
“Kabel di tiang lampu, sudah tak tersambung lagi. Kecewa kami,” jembatan ini, kata Budi, saat malam banyak warga lalu lalang dan anak munda nongkrong.
“Tetapi, akibat lampu tidak ada, maka menjadi gelap hingga saat ini,” ungkap dia.
Terpisah, saat konfirmasi dilakukan terkait jembatan itu, Humas Kementerian PUPR Wibisono, belum menjawab pesan whatsapp dikirim wartawan, hanya terlihat contreng dua saja.
Hingga berita ini tayang, media belum memperoleh keterangan resmi dari pihak terkait, demikian.
(Jihandak Belang/Sumber MR)