Indonesia, Propinsi jatim, kabupaten Bojonegoro detikkasus.com – Kepala sekolah beserta wakil dari enam sekolah di Bojonegoro dan Tuban mengikuti workshop dan kunjungan belajar ke sekolah bertaraf internasional di Jakarta, Selasa (10/10/2017). Kegiatan ini merupakan bagian dari School Development Program yang dilaksanakan operator Lapangan Migas Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang bekerjasama dengan Yayasan Putera Sampoerna. “Selama tiga hari mulai kemarin sampai besok para peserta didampingi mitra kami dari Yayasan Putera Sampoerna,” ungkap perwakilan EMCL, Joni Wicaksono di Jakarta.
Joni menjelaskan, dari 12 sekolah binaan, hanya enam sekolah yang berkesempatan mengikuti kegiatan kunjungan. Perwakilan dari Kabupaten Bojonegoro antara lain SMPN 1 Gayam, SMAN 1 Kalitidu, SMKN Purwosari, SMPN 1 Purwosari. Sedangkan dari Kabupaten Tuban diwakili SMAN 1 Soko dan SMPN 1 Palang.
Menurut Joni, dengan kunjungan dan lokakarya ini, diharapkan bisa membantu sekolah dalam menetapkan upaya penguatan dan percepatan capaian target sekolah. “Juga untuk menjaga keberlangsungan penerapan hasil pembinaan yang sudah kita lakukan dalam dua tahun terakhir ini,” imbuhnya.
Selama di Jakarta, kata Joni, para perserta merumuskan rencana aksi tindak lanjut pengembangan sekolah masing-masing dan bertukar informasi satu sama lain. “Peserta juga mengobservasi langsung pengelolaan sekolah bertaraf internasional,” tuturnya.
School Development Program sendiri, jelas Joni, sudah di laksanakan di 12 sekolah sejak 2014 lalu. Enam sekolah di Bojonegoro yaitu SMPN 1 Gayam, SMAN 1 Kalitidu, SMPN 1 Purwosari, SMKN Purwosari, SMAN 1 Kalitidu dan SMA Islam Nurul Ulum Gayam. Enam sekolah di Kabupaten Tuban yakni SMPN 1 Palang, SMAN 1 Soko, SMPN 2 Palang, SMKN 1 Palang, SMP Bina Anak Sholeh (BAS) dan MTs Al-Mustofawiyah Palang.
Selama program, sekolah mendapat bantuan sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar serta penguatan kapasitas guru dan manajemen sekolah. Sejak dua tahun lalu, sekolah binaan mengikuti berbagai pelatihan seperti workshop manajemen sekolah, pelatihan pengelolaan organisasi komite sekolah, pelatihan metodologi pengajaran pedagogik untuk guru, serta penguatan ekstrakurikuler sekolah.
“Sekolah binaan menerapkan manajemen berbasis sekolah dan pemberdayaan komite sekolah serta kegiatan ekstrakurikuler siswa yg lebih terdokumentasi krn ada silabus, dan handbook,” pungkas Joni.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gayam, Wahyudi mengaku mendapat pengalaman dan motivasi baru. Bagi dia, pengalaman dan semangat itu penting dalam mengelola organisasi di sekolahnya. “Kami belajar banyak hal dari sekolah dan orang yang sudah sangat maju dan sukses di sini,” ucapnya.
Menurut Wahyudi kegiatan seperti ini sangat positif bagi sekolah. Dia beralasan, ilmu dan pengalaman yang dibawa dari Jakarta akan diterapkan untuk sekolah masing-masing dengan inovasi sesuai dengan kondisi setiap sekolah. “Keberhasilan pendidikan di sekolah tentu harus dibarengi pengelolaan yang baik,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, Hanafi mengapresiasi kegiatan ini. Dia berharap, studi banding yang dilakukan kepala sekolah ini bisa membawa perubahan yang lebih baik lagi. Manajemen dan kreativitas yang sudah dilakukan sekolah sukses, kata dia, harus ditiru dan diterapkan di Bojonegoro. “Saya juga berharap kegiatan ini bisa memberi inspirasi bagi yang lain untuk terus berkreasi, fahami administrasi, dan disiplin dalam melaksanakannya,” cetusnya. (her).