PRINGSEWU| Detikkasus.com – Sebuah video yang memperlihatkan cendol berwarna hijau lumut, diduga kuat berbahan busa, telah menimbulkan kekhawatiran di media sosial, khususnya di Facebook Lampung Explore dan beberapa grup WhatsApp. Video tersebut, berdurasi 28 detik, menunjukkan beberapa orang yang sedang mencoba untuk membuktikan keaslian bahan cendol tersebut. Kejadian ini dikabarkan berlokasi di Sumberagung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, memicu kecemasan di kalangan warganya, Sabtu (16/30/2024).
Namun, debat terjadi ketika beberapa komentar di media sosial menyangkal klaim tersebut. Yuni Antoro, misalnya, mengatakan bahwa yang diperlihatkan dalam video bukanlah busa, melainkan cendol yang teksturnya berubah karena telah dibekukan.
“Itu bukan busa, itu cendol yang tidak habis kemudian dibekukan. Teksturnya jadi seperti itu karena masuk freezer. Coba deh masukin cendol ke freezer sampai beku, mungkin jualannya tidak habis dimasukkan ke freezer,” tulis Yuni di Facebook.
Lathieff Koto, pengguna Facebook lain, meminta penjelasan lebih lanjut mengenai lokasi pasti kejadian dan meminta identitas pedagang tersebut agar tidak merugikan pedagang lain yang berjualan dengan jujur.
“Tolong dijelaskan Sumber Agung mana, dan kalau bisa pedagangnya yang mana, karena bisa merugikan pedagang yang lain. Kasihan sama-sama cari makan,” komentar Lathieff.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari kepala pekon Sumberagung atau kapospol di Kecamatan Ambarawa mengenai video yang telah beredar luas tersebut. Situasi ini menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat, antara kekhawatiran terhadap potensi bahaya kesehatan dan kekhawatiran terhadap dampak negatif bagi para pedagang cendol yang jujur.
Insiden ini menyoroti pentingnya verifikasi informasi sebelum membagikannya di media sosial, serta mengingatkan tentang potensi dampak luas yang bisa ditimbulkan oleh sebuah video viral. Komunitas lokal dan netizen diharapkan dapat bekerja sama untuk mengklarifikasi situasi sebenarnya, demi menjaga kesehatan publik dan menjaga keberlangsungan usaha para pedagang kecil. (Iyan)