Kematian tidak memandang usia, jabatan, paras, dan waktu. Kematian adalah sebuah kepastian yang pasti menghampiri setiap manusia.
Kematian adalah rahasia Allah SWT. Tak seorang pun mengetahui datangnya kematian, termasuk Rasulullah SAW sendiri juga tak mengetahuinya. Karena kematian datang secara tiba-tiba, maka setiap orang hendaknya menyiapkan bekal masing-masing.
Dalam riwayat Hadist Imam Ahmad juga meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah tidak lagi menerima alasan dan uzur seorang hamba yang usianya telah dipanjangkan-Nya hingga 60 atau 70 tahun, sungguh Allah tidak lagi menerima uzurnya.
Surat An-Nisa’ ayat 78 berbunyi :
“Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh”.
Ayat ini menjelaskan bahwa kematian akan datang kapan saja, meskipun seseorang berada di dalam benteng yang kokoh.
Surat Al-Ankabut ayat 57 juga berbunyi :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan”.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa setiap makhluk hidup pasti akan merasakan kematian.
Al-Qur’an menjelaskan tentang kehidupan dan kematian:
QS. Gafir Ayat 39
“Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”.
QS. Gafir Ayat 65
“Dialah yang hidup kekal, tidak ada tuhan selain Dia; maka sembahlah Dia dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam”.
QS. Al-Anbiya Ayat 34
“Oleh karena musuh-musuh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunggu-nunggu waktu kematian Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Allah Subhaanahu wa Ta’aala menerangkan bahwa tidak ada seorang pun yang hidup kekal di dunia dan bahwa mereka pun sama akan mati”.
QS. Ar-Rahman Ayat 26-27
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetaplah kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan”.
QS. Az Zumar Ayat 30
“Berdasarkan firman tersebut di atas, jelaslah bahwa semua yang ada di dunia tidak kekal, semuaya akan merasakan kematian”.
QS. An Nahl: 96
“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal”.
QS. Al Ankabut ayat 57
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan”.
*”Bukankah manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menyembah” beribadah kepada-Nya”.*
Allah SWT menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini dijelaskan dalam QS. Adz Dzariyat: 56.
Allah juga menciptakan manusia untuk menjadi khalifah Allah di muka bumi. Dalam menjalankan kedua misi tersebut, manusia juga diberi beban yang cukup berat, yaitu berupa al-amanah atau beban takhlif.
Ibadah kepada Allah SWT bukan hanya yang bersifat ritual. Makhluk yang mengabaikan ibadah kepada Allah SWT merasakan hidup yang kosong, tidak bertujuan, dan berakhir dengan kehampaan.
Ibadah tidak dapat terlaksana dengan baik bila kebutuhan manusia tidak tercukupi.
Menurut QS Ali Imran ayat 185: Menyatakan bahwa semua makhluk bernyawa akan mati.
QS Al-Anbiya ayat 34: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad); maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?” .
QS An-Nisa ayat 78: “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh”.
QS Al-A’raf ayat 162: “Semua yang hidup akan mati, termasuk manusia”.
Maka hendaklah kita mengingat kematian agar tidak merugi.
Penyusunan : Raja Muhammad Hafidz
Sumber : Kitab Suci Alquran