Dua Balita Korban Rudapaksa Di Cilacap Seorang Ibu Mengemis Keadilan

Jawa Tengah |Detikkasus.com -Ibu dua anak mawar dan kembang (nama samaran) warga kawunganten kabupaten cilacap jawa tengah, saat di lecehkan oleh tetangganya “TR” pemuda (35) dan AG (15) pada tahun 2021 beberapa tahun lalu.

Dan korban usianya menginjak 2 tahun 5, “TY” mengetahui anaknya telah diperlakukan tidak senonoh oleh “TR” saat mendengar jeritan anaknya. “TY” pun berkomentar mengulaskan pada kejadian itu, kepada sejumlah wartawan.

Saat itu, pada hari selasa 3 agustus 2021. Anak saya yang usia baru 2 tahun, sedang bermain di rumah “TR” sekitar pukul.09.30.wib. Tiba-tiba anaku menjerit, “atit,, atit,, atit” (sakit,, sakit,, sakit) karena masih 2 tahun bicaranya kurang jelas, yang ditirukan oleh suara ibunya.

Sehingga saya, dengan cepat mengambil ana saya dari rumah “TR” yang hanya berjarak 2 meter dari rumah saya itu. Kemudian saya tanya, anak saya diapain, kepada “TR” tersebut. Namun, juga bersama orang tuanya terkesan menutupi.

Baca Juga:  Pj. Bupati Landak Pimpin Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Kab. Landak

Sebutan anaknya itu, dengan nama samaran “mawar”. “Mawar” pun, langsung merasa mengalami ruam dibagian intimnya dan menangis saat dimandikan ibunya usai mengalami pelecehan itu.

“saya curiga saat itu mas, anak saya menangis. Saat buang air seni dan bilang “atit-atit” begitu terus. Saya terus berpikir ada luka dibagian kaki, namun ternyata tidak sehingga aku cek dibagian intim anak saya itu. Ternyata ada ruam merah dan bentuknya juga berubah, seperti dirontok hati saya mas. Sehingga aku melaporkan kejadian ini ke polsek kawunganten, sehingga saat di sidang oleh kepala dusun (kadus) tanpa adanya kepala desa saat itu.

Aku dan keluarga “TR” di balai desa, “TR” dan ada juga anggota polsek kawunganten dua orang serta di saksikan perangkat desa salah satunya merupakan paman dari “TR” (35)”. Ungkapnya “TY”, sambil menangis sedih.

Baca Juga:  Kemarau Panjang, BPBD Bojonegoro Distribusikan Air Bersih ke 73 Desa Terdampak Kekeringan

“TY” sebagai ibu korban itu, berulang kali ditawari iming-iming oleh keluarga pelaku supaya mencabut laporanya. Namun, “TY” bersikeras menolak dirinya tidak meminta uang. Namun hanya, menuntut pelaku dihukum sesuai undang-undang yang berlaku.

“Dunia akhirat saya tidak terima anak saya, diperlakukan seperti itu. Saya miskin mas, tapi saya hanya minta keadilan ditegakan untuk anak-anak balita saya. Dimana kedua anak saya, telah dilecehkan. Bahkan diperkosa, di jual. Di saat saya sedang berproses menuntut keadilan di polres cilacap dengan dalih bertemu dengan psikiater di kantor dinas citra cilacap, saya tidak gila ! Saya bisa menceritakan semuanya kejadianya. Tanpa berubah,” imbuh “TY” tersebut.

Baca Juga:  Masyarakat Tanyakan APBDesa Kepayang Tetap

Merasa tidak mendapatkan perlindungan secara hukum, “TY”. Pernah mendatangi polda jawa tengah (jateng), untuk menuntut keadilan. Hingga gedung istana presiden, untuk ketemu presiden di jakarta. Dengan menaiki sepda motor bersama kedua balitanya, namun tidak berhasil ketemu.

“Jangan rekayasa kasus saya, tolong pak kapolri. Pak president tegakan keadilan untuk kedua balita saya ini, yang sudah 2 tahun kasus pemerkosaan anak saya,” ucap sedih “TY”, melalui sambungan selular vidio call kepada nasionalnews.id 14/01/2024. Yang dilangsir oleh rekanan team media serta team asgas-ri, lewat selular chat whatsappnya oleh kepada kalangan sejumlah wartawan media online nasional ini. Jumat 19/01/2024, sekitar pukul.23.46.wib. Dengan nomor selular asgas-ri “hadi”, 085865xxxx03.

(Jihandak Belang/Team)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *