Kerja, Kerja, Kerja Demi Kebutuhan Duniawi Jangan Lupakan Ibadah Untuk Zona Wa Innalillahi Rojiun

Jumat, 19 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com | “Ojo Mati sakdurunge Nglakoni Urip sajroning pati

Mati sajroning urip, Urip sajroning pati adalah salah satu ajaran dalam filsafat Jawa. Ungkapan ini dalam bahasa Indonesia bermakna mati dalam hidup, hidup dalam mati. Ajaran ini mengajak manusia untuk mengesampingkan kenikmatan duniawi dan hawa nafsu dan mengutamakan kepentingan yang bersifat rohani atau jiwa. Kenikmatan duniawi di sini termasuk makanan dan minuman, tidur, kesenangan, kepentingan diri, kepemilikan, atau perbuatan yang merugikan orang lain.

Nah’ Hal-hal tersebut adalah ego yang harus dimatikan agar dapat mencapai kebahagiaan dan ketentraman sejati.

Didalam pandangan Islam, Muslim dapat menafsirkan mati sajroning urip sebagai upaya untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia di akhirat kelak.

Seseorang harus senantiasa mengingat kematian, bahwa dirinya suatu saat nanti akan mati. Seseorang juga harus mengorbankan kesenangan duniawinya untuk beramal saleh agar mendapatkan pahala yang akan mengantar orang tersebut mendapatkan ganjaran surga.

Baca Juga:  Rencana Pembentukan Provinsi ke-35, Madura

Kematian adalah sebuah jembatan yang menghubungkan dua kehidupan, yaitu kehidupan dunia dan akhirat. Dunia adalah tempat kita menanam bekal menuju kehidupan yang kekal nan abadi, apa yang akan kita panen di akhirat merupakan hasil dari apa yang kita tanam di dunia.

Dalam sebuah firman-Nya, Allah subhanahu wata’ala menegaskan: “Barang siapa yang mengharapkan bertemu Tuhannya maka hendaklah melakukan amal shalih dan janganlah menyekutukan ibadah terhadap Tuhannya dengan suatu apapun.” (QS al-Kahfi: 110).

Kematian adalah ketetapan bagi setiap makhluk-Nya yang memiliki ruh, sekalipun makhluk yang paling mulia yaitu para nabi dan rasul, Mereka pun menemui ajal yang telah Allah l tentukan. Allah memberitakan kepastian itu dalam firman-Nya:

Kematian merupakan sebuah kepastian, namun Tiada yang Mengetahui masalah Ghaib Kematian ini kecuali Sang pemilik Jiwa, Tiada Manusiapun yang pernah tahu kapan dan bagaimana dia akan berpulang keharibaanNya.

Baca Juga:  Kehebatan Surat Yasin Ayat 82, Innama Amruhu Idza Arada Syaian An Yaqula Lahu Kun Fayakun.

“Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, Ini dari sisi Allah, dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan, Ini dari engkau (Muhammad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?”(QS. An-Nisa’ 4: Ayat 78)

Kematian pasti datang, walaupun bersembunyi dalam benteng yang tinggi dan kukuh.

Supriyanto/ ilyas Pendiri Pondok Pesantren Raja Muhammad Hafidz Yayasan Generasi Muda Indonesia Cerdas Demokrasi (Gemindo) : Ojo Mati Mati disek Nek Ruh mu belum ketemu tuhan (Allah SWT). Meski kita berada di Zona Innalilahi, harapnya kita beriman di Zona Wainnailaihi Rojiun netepi iman kepada Allah SWT, melakukan perbuatan yang di perintahkan oleh Allah’ termasuk Berzdikir supaya Ruh dapat bertemu Allah SWT.

Baca Juga:  Duta Besar Negara Seychelles Tinjau Keindahan Alam Kabupaten Sambas

Innalillahi Wainnailaihi Rojiun
Artinya: “Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kamilah kami kembali. Ya Allah, tuliskanlah ia di sisi-Mu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikanlah catatannya di ‘illiyyin.

Artina Zona Innalillahi adalah Alam semesta beserta seluruh isinya merupakan Ciptaan Allah, dan Wainnailaihi Rojiun, sesungguhnya kepada Allah seluruh ciptaannya akan kembali.

Bahasa Kerja, Kerja, Kerja Demi Kebutuhan Duniawi Jangan Lupakan Ibadah Untuk Zona Wa Innalillahi Rojiun, semata mata untuk mengingatkan diriku sendiri dan saudara Muslim agar tidak terlena dengan kemewahan saat di Zona Innalillahi.

Demikian sedikit tulisan teruraikan semoga bermanfaat.

Penyusun : Supriyanto /Ilyas Ketua Umum (Pendiri) Pondok Pesantren Raja Muhammad Hafidz Yayasan Generasi Muda Indonesia Cerdas Demokrasi (Gemindo) Nomor AHU : 00111013.AH.01.04 Tahun 2020.

Berita Terkait

Rustam Efendi, SH: Sidang Perdana Kita Tidak Boleh Berasumsi
Satgas TMMD 120 Kodim Bojonegoro, PMI dan Tagana Sosialisasikan Sekolah Siaga Bencana
Polri Siap Amankan Welcoming Dinner Delegasi World Water Forum Ke-10 Di GWK
Siapkan Mudik Lebaran, Kapolres Bojonegoro Cek Jalur dan Perketat Pengamanan
Mengejar Berkah Malam Lailatul Qodar
Kabid Propam Polda Aceh : Pimpin Apel Pagi Di Mapolda Aceh
Tim Patroli Presisi Sat-Samapta Polres Aceh Tengah, Rutin Lakukan Patroli Pengamanan Saat Warga Beribadah Shalat Taraweh Malam Di Bulan Ramadhan
Sulfur Milik PT PAMA Disimpan Di Lapangan Terbuka Kuala Langsa : LBH Iskandar Muda Aceh Minta Polda Harus Ambil Tindakan

Berita Terkait

Jumat, 14 Juni 2024 - 20:44 WIB

Rustam Efendi, SH: Sidang Perdana Kita Tidak Boleh Berasumsi

Rabu, 29 Mei 2024 - 17:19 WIB

Satgas TMMD 120 Kodim Bojonegoro, PMI dan Tagana Sosialisasikan Sekolah Siaga Bencana

Senin, 20 Mei 2024 - 22:27 WIB

Polri Siap Amankan Welcoming Dinner Delegasi World Water Forum Ke-10 Di GWK

Minggu, 7 April 2024 - 17:10 WIB

Siapkan Mudik Lebaran, Kapolres Bojonegoro Cek Jalur dan Perketat Pengamanan

Sabtu, 6 April 2024 - 20:50 WIB

Mengejar Berkah Malam Lailatul Qodar

Berita Terbaru