Artinya “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.
Percaya atas ketauhidan dan keagungan Allah SWT yang membuat Allah mengabulkan doanya.
Detikkasus.com | Doa ini bersumber ati ayat suci Alquran, Dia Mustajab : dikenal sebagai doa Nabi Yunus As yang dipanjatkan ketika terjebak dalam perut ikan paus . Arti dari doa ini adalah: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang menganiaya diri sendiri.”
Arti “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” merujuk pada doa yang dipanjatkan Nabi Yunus As saat mengalami musibah, yakni terjebak dalam perut ikan paus.
Doa ini bisa Anda panjatkan ketika mengalami kesulitan atau cobaan berat. Berikut ini penjelasan mengenai arti dari “la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” serta cara mengamalkannya.
Arti “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin”
Doa “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” dikenal sebagai doa Nabi Yunus As yang dipanjatkan ketika terjebak dalam perut ikan paus.
Arti dari doa ini adalah: “Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang menganiaya diri sendiri.”
Doa ini diucapkan oleh Nabi Yunus saat dia berada di dalam perut ikan paus setelah dia dibuang ke laut oleh kaumnya.
Meskipun dia merasa putus asa dan menghadapi kesulitan yang besar, Nabi Yunus merasa memiliki keyakinan yang kuat pada Allah dan merasa bersalah atas tindakannya yang melarikan diri dari tugas yang telah diberikan Allah kepadanya.
Arti La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin.
Ada banyak manfaat yang bisa diamalkan dari Doa Nabi Yunus As. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat HR At Tirmidzi:
دَعْوَةُ ذِى النُّونِ إِذْ دَعَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوتِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَإِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ
“Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: ‘Laa ilaaha illaa anta, subhaanaka, innii kuntu minadz dzaalimiin’ Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah kabulkan baginya.
Bahkan, Rasulullah SAW pun menyarankan untuk mengamalkan doa ini sebanyak 40 kali setelah salat subuh. Berikut bunyi hadisnya:
“Barangsiapa yang berdoa dengannya kepada orang yang sakit sebanyak 40 kali maka jika ia mati, ia mati dalam keadaan membawa pahala mati syahid. Jika sembuh maka sembuh dalam keadaan dosanya terampuni,” (HR Imam Hakim).
Arti La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu Minadzolimin.
Manfaat Doa Nabi Yunus
Doa Nabi Yunus memiliki manfaat yang besar, terutama dalam menghadapi cobaan, kesulitan, atau perasaan putus asa. Beberapa manfaat dari doa ini adalah:
1. Meningkatkan Keimanan
Doa Nabi Yunus membantu meningkatkan keimanan dan keyakinan pada Allah. Ini mengingatkan kita bahwa bahkan dalam saat-saat paling sulit, Allah selalu ada dan siap membantu.
2. Menghadapi Kesulitan
Doa ini adalah sumber kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Seperti Nabi Yunus yang menghadapi situasi yang tampak mustahil, kita juga bisa menemukan kekuatan untuk menghadapi masalah kita.
3. Pengampunan Allah
Salah satu pesan utama dalam doa ini adalah permohonan pengampunan Allah. Dengan merasa bersalah atas kesalahan kita dan memohon pengampunan-Nya, kita dapat menciptakan hubungan yang lebih baik dengan Allah.
4. Mengatasi Keputusasaan
Doa Nabi Yunus adalah contoh nyata tentang bagaimana kita dapat mengatasi perasaan putus asa.
Ketika kita merasa terjebak dalam masalah atau situasi sulit, doa ini dapat membantu kita merasa lebih tenang dan fokus pada solusi.
Doa “La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin” adalah doa yang memiliki makna mendalam dan manfaat besar dalam kehidupan kita.
Ini mengajarkan kita untuk selalu memiliki keyakinan pada Allah, merasa rendah diri, dan selalu siap memohon pengampunan-Nya, terutama dalam saat-saat kesulitan.
Mengamalkan doa ini dengan hati yang tulus dapat membawa ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi segala cobaan.
Penyusun : Raja Muhammad Hafidz.