TANAH DATAR, Detikkasus.com – Akibat pengelola nakal yang tidak mengantongi izin pengelolaan lahan dari pemda tanah datar mengakibatkan sedimen turun akibat dikikis hujan deras. Sedimen yang turun tersebut menutupi badan jalan yang menghubungkan Saruaso dengan pagaruyung. Akibat kikisan sedimen yang turun kejalan raya mengakibatkan akses jalan lumpuh total mulai dari jam 9 sampai jam 18 wib.
Kadis Pekerjaan Umum Thamrin,ST Melalui Sekretaris Peri mengatakan Kami dari pihak pemda melalui dinas PU sudah mengirimkan surat teguran supaya dihentikan pekerjaannya, karna dia tidak mempunyai izin Lingkungan dan hamdal lalulintas. Tetapi pihak PT Rizano malah bangkang dan masih melakukan kegiatannya. Dari lingkungan hidup Ten Feri,ST juga mengomentari dan menyayangkan hal tersebut. Kami dari LH tentu diam saja karna pihak PT Rizano ini tidak punya izin. Kalau dia punya izin kami harus bertanggung jawab karna ini sudah merusak lingkungan dan ekosistim kata Ten Feri sambil menyaksikan pekerjaan membuang sedimen tersebut.
Peri menyambungkan ini sebetulnya tanggung jawab dari pihak pengelola PT Rizano, karna dia melakukan pengelolaan lahan tanpa izin. Seharusnya kalau dia bertanggung jawab setelah terjadi longsor sedimen ini dia harus datang melihat kelokasi. Karna penyebab longsor ini adalah akibat lahan yang dikelola selama ini oleh PT Rizano yang mengenai rumah warga disekitarnya sambung peri. Dan kami dari pihak pekerjaan umum terpaksa harus membuka akses jalan yang kena longsor ini kita lakukan demi pengunjung wisata supaya tidak terganggu. Kami menghimbau kepada Pimpinan PT Rizano supaya datang melihat ke lokasi dan memperhatikan warga yang kena dampak dari yang dia lakukan selama ini. Dan dia harus mencarikan solusinya, apa yang akan dia lakukan demi masyarakat sekitar.
Setelah alat berat loder selesai mengenyampingkan lumpur kami berinisiatif mendatangkan air dengan mobil damkar supaya tanah yang tinggal bisa terkikis habis dan jalan mulus seperti semula. Pekerjaan ini sudah yang ke empat kalinya kami lakukan sambung peri…(Meriyanto) .