Detikkasus.com | Hikmah Islami
Kesulitan dan Masalah dalam kehidupan di dunia ini merupakan Sunnatulloh yang bakal dihadapi setiap orang
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan orang lain, dalam setiap aktivitas kehidupan
Karena itu diperlukan kehidupan yang harmonis dengan saling membantu dan memudahkan urusan orang lain.
Ketika kita bisa menjadi jiwa yang baik dan mampu memberi jalan kemudahan bagi kesulitan orang lain
Maka Alloh akan memberikan kemudahan pada kesulitan yang kita hadapi baik di dunia maupun di akhiratnya
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
“Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia
Niscaya Alloh akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat.
Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Alloh mudahkan baginya di dunia dan Akhirat “.
Oleh karena itu, mari hindari berprilaku buruk dengan mempersulit orang lain melalui berbagai macam alasan yang direkayasa sedemikian rupa
Apalagi mempunyai sifat yang suka memanfa’atkan di antara kesulitan yang dihadapi orang lain untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri
Terlebih hal tersebut melanggar ketentuan dan syariat yang telah ditetapkan oleh agama manapun
مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا ضَارَّهُ اَلله, وَمَنْ شَاقَّ مُسَلِّمًا شَقَّ اَللَّهُ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang memberi kemudhorotan kepada seorang muslim
Maka Alloh akan memberi kemudhorotan kepadanya
Barangsiapa yang merepotkan (menyusahkan) seorang muslim
Maka Alloh akan menyusahkan dia “.
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
Mari berikan kemudahan bagi orang lain sekaligus hak-hak yang memang itu menjadi milik orang lain dengan menjauhi sikap senang mengambil keuntungan yang bukan menjadi hak kita
Selayaknya, kita harus menjadi orang-orang yang mampu memberi manfa’at pada orang lain
Bukan malah mempersulit urusan orang lain maupun memanfa’atkan orang lain
Bagitu pula kinerja wartawan maupun kepolisian harus dapat membawa pesan positif secara sikap serta penyampaian bagi masyarakat
Karena itu diperlukan dunia spiritual bagi instansi kepolisian maupun wartawan, guna memberi stimulasi karakter jurnalisme sebagaimana dimiliki sifat dan kepribadian Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan pesan maupun dakwah :
Shidiq (jujur) – Amanah (Dipercaya) – Tabligh (Menyampaikan yang harus disampaikan)
Karakter shidiq berarti memberitakan secara benar dan tak berat sebelah, menyampaikan informasi berdasarkan prinsip kejujuran.
Sedangkan amanah berarti menjaga kepercayaan (trust) yang diberikan masyarakat kepada pihak jurnalis.
Dengan begitu, penyampaian berita dan opini dilakukan pada upaya menciptakan kemaslahatan bagi masyarakat
Sedangkan karakter tabligh mengandung makna bahwa kerja wartawan berorientasi pada pemenuhan hak informasi warga.
Karena setiap warga punya hak mendapat informasi dan tidak menyukitkan nya dalam informasi secara ucapan, sifat maupun tindakan
Ibnul Qoyyim R.A pernah berkata:
” Barangsiapa yang menyikapi makhluk Alloh dengan menyulitkan urusan nya maupun tidak peduli dengan suatu sikap/sifat
Maka Alloh akan menyikapinya dengan sikap tersebut pula di dunia dan di akhirat “.
Bekerja bukan hanya untuk mencari materi semata akan tetapi
Bekerjalah yang juga memberi manfa’at bagi orang banyak..”
خَيْرُ النَّاسِ اَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“ Sebaik-baik orang adalah yang dapat memberi manfaat kepada sesama ”
اَللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِ فَاشْقُقْ عَلَيْهِ
“Ya Alloh..
Barangsiapa yang mengurusi urusan umatku kemudian dia merepotkan umatku, Maka susahkanlah dia “.
(HR Muslim 1828)
Mari kita di stiap aktifitas dan pekerja’an dapat mendorong dan meningkatkan langkah tingkat kehidupan dan solidaritas masyarakat maupun pada sesama
(A.R)