Pemkab Landak Serahkan Bantuan Benih Padi Kepada Poktan Sengah Temila

LANDAK I Detikkasus.com -, Pemerintah Daerah Kabupaten Landak melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan (PPKP) Kabupaten Landak menyerahkan bantuan benih padi kepada Kelompok Tani (Poktan) Sengah Temila, dan diserahkan langsung oleh Pj. Bupati Landak Samuel, SE,.M.Si di aula Balai Penyuluh Pertanian Kec. Sengah Temila Kab.Landak Kalimantan Barat, Senin (16/10/2023).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota DPR RI Komisi II Fraksi PDIP Dapil Kalbar 1 Drs. Cornelis,.MH beserta istri, Ketua HKTI Kabupaten Landak, Kepala Dinas PPKP Kabupaten Landak, Camat Sengah Temila, Kepala BPP Kec. Sengah Temila, Kepala Desa Senakin, Perwakilan Kelompok Tani penerima bantuan benih, dan tamu undangan lainnya.

Dalam kesempatan tersebut Pj. Bupati Landak Samuel menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Landak memberikan bantuan benih padi bersertifikat di Kecamatan Sengah Temila.

“Bantuan ini terbatas, tadi Kepala BPP menyampaikan bahwa ada 600 lebih Poktan yang ada di Kecamatan Sengah Temila namun hanya 8 kelompok tani yang dapat diberikan bantuan karena keterbatasan anggaran. Saya harapkan kelompok tani yang menerima bantuan benih padi ini untuk memanfaatkan dan menggunakan benih padi ini,” ucap Samuel.

Baca Juga:  Simpel, Ini Harapan Kades Tegalsari Usai melantik Perades.

Lebih lanjut Samuel mengatakan bahwa bantuan benih padi ini adalah bentuk kepedulian pemerintah untuk mendukung pertanian khususnya di Kecamatan Sengah Temila.

“Benih padi ini ditanam berulang ulang. Jangan digiling seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Cornelis, Ibu Karolin, dan Pak Kadis karena ini prosesnya panjang dan mahal. Jadi ini memang harus ditanam. Jika memang sudah cukup lahannya bisa diberikan ke kelompok tani lain yang belum dapat untuk ditanam,” pungkasnya.

Samel juga menjelaskan bahwa sektor pertanian adalah sektor yang sangat vital karena berperan dalam ketersediaan bahan pangan. Apalagi bila melihat situasi saat ini dimana harga pangan terutama untuk komoditas beras mengalami anomali atau kenaikan yang cukup signifikan.

“Mengutip dari berbagai sumber, kenaikan harga ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan akibat kemarau berkepanjangan dibeberapa wilayah penghasil beras dan penurunan produksi karena efek elnino. Oleh karena itu produksi tanaman pangan harus terus kita pacu demi terjaganya pasokan pangan untuk masyarakat,” terang Samuel.

Baca Juga:  Ikuti MTQ XXXI di Sanggau Kafilah Kapuas Hulu di Lepas oleh Wabuh Kapuas Hulu

Samuel juga menyampaikan bahwa keuntungan menggunakan benih bermutu dibandingkan dengan benih lokal yaitu benih bermutu (berlabel) telah memenuhi syarat dan dijamin oleh pemerintah. Benih bermutu mempunyai kemurnian tinggi, sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi petani, pertanaman yang dihasilkan tumbuh serempak maka akan memudahkan pemanenan.

“Kita juga dapat melihat dan merasakan bahwa ada perbedaan antara benih hasil sertifikasi dengan benih hasil panen sendiri. Melalui sertifikasi, akan memberi jaminan terhadap mutu benih, menjamin kepada petani bahwa benih itu asal-usulnya jelas dan tahan penyakit,” jelas Samuel.

Samuel berharap bantuan benih ini dapat bermanfaat bagi kelompok tani terutama untuk meningkatkan produksi dan produktivitas padi khususnya di wilayah Kecamatan Semgah Temila.

“Selain itu juga sebagai stimulasi agar kedepan bapak/ibu sekalian tetap semangat untuk menanam padi demi terjaganya ketersediaan pangan di wilayah kita. Penggunaan benih unggul dengan kuantitas yang memadai dan digunakan secara konsisten dalam setiap usaha tani harus diikuti dengan aplikasi teknologi budidaya lainnya,” ujar Samuel.

Baca Juga:  Presiden Gmicak Minta Polres Bangka Sikapi Tambang Ilegal di Perairan Batu Hitam Mengkubung.

Tidak lupa Samuel menghimbau kepada seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) agar terus meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada petani kita dalam hal aplikasi teknologi budidaya yang baru dan metode pemupukan berimbang.

“Penyuluh pertanian harus mampu menjalankan fungsinya yaitu sebagai pemberi jalan kepada petani untuk mendapatkan kebutuhan informasi tentang cara bertani atau teknologi baru dalam meningkatkan produksi, pendapatan, dan kesejahteraannya sehingga dapat menimbulkan kesadaran petani agar dengan kemauan sendiri dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Selanjutnya fungsi sebagai jembatan penghubung antara lembaga penelitian dengan petani, pembawa informasi kepada petani, serta pendidik dan pembimbing bagi petani,” tutup Samuel.

(Hadysa Prana)

Sumber : Diskominfo Landak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *