JAKARTA I Detikkasus.com – Mengenakan pakaian batik tulis khas Pontianak Provinsi Kalimantan Barat, Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., dengan didampingi Istri selaku Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kalbar, Ny. Windy Prihastari Harisson, berleok – leok di panggung utama pada acara pertunjukan busana (fashion show) di depan Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo, dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin, masing-masing membawa Ibu Negara di Istana Negara Presiden Republik Indonesia, Minggu (1/10/2023).
Pada kesempatan ini Pj Gubernur Harisson bersama sang istri, mengenakan Batik Khas Pontianak yang diproduksi dari Kreasi Sungai Putat di bawah binaan Dekranasda Kota Pontianak.
Batik tulis khas Pontianak ini diadaptasi dari corak insang dengan khasanah karakter geologi tanah gambut Kota Pontianak yang kaya manfaat.
Dalam kesempatan ini, Presiden RI berkenan membuka agenda Fashion Show Istana Berbatik secara resmi di hadapan Seluruh Menteri beserta jajarannya Gubernur dari 38 Provinsi se-Indonesia dan Pejabat Negara yang hadir.
“Bangsa Indonesia patut bersyukur memiliki batik yang bukan hanya sebagai karya seni biasa tetapi merupakan warisan budaya tak benda dunia. Dengan simbolisme teknik dan budaya yang sangat melekat dengan Indonesia,” ucap Presiden Joko Widodo.
Dalam memperingati Hari Batik Nasional (HBN), dirinya mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kebanggaan terhadap seni dan budaya Indonesia.
“Oleh sebab itu melalui Istana Berbatik malam ini yang dilaksanakan untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat menumbuhkan kebanggaan pada kekayaan seni dan budaya Indonesia serta aktif melestarikan dan mengembangkannya,” tutup Presiden.
Sementara itu, Pj. Gubernur Kalbar mengajak masyarakat Kalbar untuk selalu menjaga warisan budaya dan seni batik dari leluhur dan melestarikan batik ke seluruh Daerah di Kalbar.
“Batik adalah warisan dari leluhur kita, warisan budaya yang harus terus kita jaga, kita lestarikan dan terus kita tumbuh kembangkan. Dan tak lupa kita promosikan, seperti kegiatan malam ini” ajak Harisson kepada masyarakat Kalbar.
Batik sebagai karya seni telah menjadi kekayaan budaya bangsa Indonesia dan banyak dikagumi khalayak dari berbagai penjuru dunia. Maka dari itu, Pj Gubernur berharap batik khas Kalbar dapat dikenal di seluruh penjuru dunia.
“Kita harus mempromosikan batik atau tenun khas Kalbar agar dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat Internasional,” harapnya.
Agenda peragaan batik ini tak hanya diikuti dari 38 (tiga puluh delapan) Provinsi/Kepala Daerah namun Para Menteri, Kapolri dan Panglima juga memeriahkan fashion show tersebut.(wnd)
(Hadysa Prana)
Sumber : Adpim Prov Kalbar