Bojonegoro | Detikkasus.com – Kabupaten Bojonegoro punya banyak pilihan destinasi kuliner andalan. Salah satunya rumah makan ‘Den Ayu Cempluk’ dengan menu khas masakan bakaran. Rumah makan ini berlokasi di Desa Kedungbondo Kecamat Balen.
Salah satu pembeli, Riyan yang telah mencicipi beberapa menu dari ‘Den Ayu Cempluk’, diantaranya sate kambing dan cumi bakar mengungkapkan tekstur daging dari satenya empuk. Apalagi dipadu dengan bumbu yang pas.
“Saya ke sini direkomendasikan teman. Katanya enak. Kebetulan pas lewat jadi mampir. Sebenarnya penasaran dengan cumi bakarnya, ternyata juga enak, cuminya fresh,” ungkap pemuda asal Kecamatan Purwosari itu.
Sementara itu, pemilik rumah makan, Titin Kurniawati menyampaikan bahwa awal mula dirinya membuka rumah makan sebab dukungan dari suaminya. Untuk resep dibuatnya sendiri hasil dari coba-coba memadupadankan bumbu agar lebih pas.
“Awalnya suka beli makanan di luar, akhirnya saya bersama suami berinisiatif membuka tempat makan sendiri dengan memodifikasi resep dari makanan-makanan yang dibeli dari berbagai tempat makan terkenal dari Cepu hingga Surabaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Titin membeberkan dirinya bersama suami tidak begitu saja membuka rumah makan, namun merintis usahanya dari kecil. Yakni dengan membuka katering dan menerima pesanan nasi kotak. Selang beberapa waktu barulah membuka rumah makan yang diberinya nama ‘Den Ayu Cempluk’ yang diambil dari nama anak pertamanya.
“Perizinan saya ini sudah lengkap, mulai dari pajaknya, nomor induk berusahanya (NIB), Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), hingga sertifikat halal MUI yang pada saat itu kita praktikkan pengolahan makanan mulai dari pemotongan hingga penyajian,” jelasnya.
Titin mengimbuhkan, selain menu bakaran, menu gule kepala kambing juga menjadi menu andalan yang memiliki pelanggan-pelanggan dari luar daerah. Bahkan pernah mendapatkan pesanan lima porsi gule kepala kambing untuk dibawa ke Surabaya dan Kediri.
“Pelanggan kami dari Bojonegoro kota pun rela membayar tambahan ongkos kirim ojek online demi membeli makanan di sini. Karena memang sudah cocok dengan rasanya katanya,” imbuh Titin.
Tak sedikit konsumen yang menawarkan kerjasama untuk membuka cabang di tempat lain. Namun Titin bersama suami masih belum menerima tawaran-tawaran tersebut sebab takut mengecewakan pelanggan, terutama soal rasa. Sebab menunya pasti dimasak dengan orang yang berbeda meskipun dengan resep yang sama.
“Kalau disini sudah ada empat karyawan yang sudah diajari, namun belum tega melepaskan langsung. Semua karyawan di sini juga kami daftarkan BPJS. Jika sewaktu-waktu mau berhenti bekerja mereka bisa ambil jaminan hari tua (JHT) dari BPJS tersebut,” pungkasnya.
(Andri)