KUBU RAYA I Detikkasus.com -, Pj Gubernur Kalimantan Barat, dr. Harisson, membuka Rapat Kerja Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA) wilayah Kalimantan Barat yang diselenggarakan di Hall Qubu Resort Kubu Raya pada rabu pagi. (13/9/2023).
Kegiatan yang dirangkaikan dengan Seminar Pembangunan Layanan Kanker, Jantung, dan Uronefro yang diharapkan mampu meningkatkan sinergitas antar Rumah sakit Pemerintah di daerah serta menambah pemahaman – pemahaman terkait penanganan penyakit – penyakit tersebut.
Dalam arahannya, Pj Gubernur Harisson mengingatkan agar direktur rumah sakit umum pemerintah di daerah yang ada di Kalimantan Barat untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat namun tetap berpedoman pada peraturan perundang – undangan yang berlaku.
“Inovasi pelayanan itu penting. Jalin hubungan yang baik bersama stakeholder. Ingat, Rumah sakit ini merupakan etalase dalam pelayanan kepada masyarakat. Oleh karenanya, harus benar – benar optimal dan ada keberpihakan daerah terhadap pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan mereka, melalui rumah sakit daerahnya”, imbuhnya.
Sebelum mengakhiri pidatonya, Harisoon berpesan agar pertemuan kali ini menjadi jembatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan rumah sakit yang merata di Kalimantan Barat.
Saya berharap, dengan pelaksanaan kegiatan ini yang dilanjutkan dengan seminar yang mengangkat tema, dapat memperoleh hasil yang positif dan bermanfaat Kalimantan Barat pada umumnya. Semoga Allah subhanahu wata’ala ridho kita semua”, tutupnya.
Di tempat yang sama, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedarso, mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga dalam rangka sinkronisasi penerapan dan pengimplementasian nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guba melengkapi peralatan eksehatan yang dibutuhkan pada rumah sakit tersebut.
“Terkait impekemntasi dan penerpaan standar TKDN, produk dalam negeri, pogram TKDN ini mengharuskan kita memiliki peralatan penunjang kesehatan sebesar 25 – 40 persen. Ijinjug amenjadintolak ukur kinerja akuntabilitas. Kecuali tidak ada sama sekali, umumnya sekarang wajib produk TKDN. Besok kita (RSUD dr. Soedarso) menjadi pembicara, di Kemenkes, karena kita berhasil menerapkan TKDN diatas 90 persen”, ungkapnya
Terkait Raker kali ini ada 2 hal yang dibahas terkait, tata kelola rumah sakit dan bagaimana pengelolaan BLUD pada rumah sakit daerah sehingga berdampak besar terhadap mutu layanan.
“Terkait ini menjadi kebanggaan daerah, yang dimana selama ini masyarakat keluar daerah dan bahkan keluar negeru negeri untuk memeproleh layanan kesehatan. Oleh jarena itu. kita tuntaskan. Kita berusaha jangan sampai masyarakat mengakses layanan kesehatan keluar. Karena kami layanan rujukan utama. Dan kami memiliki tanggungjawab untuk membina rumah sakit rujukan berjenjang mulai dari rumah sakit kabupaten dan rujukan regional”, tambahnya.
(Hadysa Prana)
Sumber : Adpim Prov Kalbar