Tanjab Barat Berada di Penilaian 68,2 Persen

Tanjab Barat l Detikkasus.com – “Kami memandang pengendalian gratifikasi di Tanjung Jabung Barat ini masih dinilai rentan atau rawan,” katanya,  Selasa (12/8/2023) saat usai melakukan sosialisasi di DPRD Tanjab Barat.

Dewi menyebutkan langkah yang dilakukan dengan sosialisasi inj merupakan bentuk pencegahan yang dilakukan lembaga yang berkantor di Geudng Merah Putih, Jakarta.

Baca Juga:  Lelang Kedua Kali Gagal, Kinerja ULP Jadi Sorotan

“Jadi kami menanggap perlu lagi dikuatkan, dinaikan lagi penguwatan dari pengendalian gratifiskasinya,” ujarnya.

Tingkat gratifikasi masih tergolong kuat terjadi di Tanjab Barat. Gratifikasi itu biasanya terjadi dibanyak sektor organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca Juga:  Jelang Perhelatan Pemilukada 2024,  Berbagai Figur Calon wakil Bupati Tanjab Barat Belum Bermunculan

“Resiko terjadinya suap atau gratifikasi itu masih ada khususnya disini di Tanjung Jabung Barat,” ucapnya.

“Gratifikasi ini celahnya akarnya dari semua dinas pelayanan baik infrastruktur, kesehatan, kependudukan itu akarnya dari adanya gratifikasi,” sambungnya.

Baca Juga:  Bupati Tanjabbar hadiri Sidang Perpanjangan HGU PT Aneka Multikerta

Ia menyebutkan kerawanan gratifikasi berada di sejumlah sekot diantaranya pelayanan publik dan yang lainnya.

“Pemberian pengguna layanan itu adalah akarnya dari korupsi, kita cergah dulu dari akarnya menghentikan pemberian pemberian yang dikasih kepada pemda.” Tandasnya.

(BEN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *