Bojonegoro | Detikkasus.com – Sebanyak 175 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengikuti Expo Bojonegoro 2023. Kegiatan yang berlangsung di Go Fun Entertainment Complex dibuka Kamis (31/8/2023) dan akan berakhir pada Jumat (15/9/2023).
Pembukaan Expo Bojonegoro dimeriahkan pertunjukan Tari Thengul Nusantara. Expo kali ini bertemakan “UMKM sebagai Potensi Pembangunan Berkelanjutan”. Pembukaan makin meriah ketika 28 produk unggulan dari 28 kecamatan se-Kabupaten Bojonegoro diperagakan oleh para peragawati. Rangkaian pembukaan expo juga menampilkan hiburan kearifan lokal di masing-masing kecamatan.
Hadir dalam pembukaan Expo Bojonegoro 2023, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, Dandim 0813, Kapolres, Kajari, Kepala Bakorwil, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Budiono, jajaran staf ahli dan asisten, kepala OPD, camat, serta pimpinan instansi vertikal.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro Sukaemi menyampaikan atas nama UMKM yang ada di Bojonegoro mengapresiasi langkah Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah, sebab momen expo seperti ini sangat dinanti para pelaku UMKM.
“Agenda ini diharap bisa menjadi pemulihan ekonomi dan pengembangan UMKM untuk dinaikkan kelasnya,” ungkapnya.
Sukaemi juga menyampaikan kepedulian Ibu Bupati Bojonegoro dalam memberikan kesempatan UMKM agar bisa naik kelas. Salah satunya dengan digelar acara Expo Bojonegoro 2023.
“Kegiatan ini diikuti oleh 175 UMKM, di antaranya 28 produk unggulan Kecamatan. Selanjutnya untuk meramaikan, Ibu Bupati juga peduli kepada kita, maka akan dilakukan hiburan kearifan lokal dan potensi lokal yang ada di kecamatan,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dalam sambutannya mengatakan telah menyaksikan 28 tampilan produk unggulan. Untuk itu pihaknya juga telah menyisir potensi-potensi mulai dari UMKM hingga produk-produk di tingkat SMK.
“Alangkah baiknya jika kita support menjadi produk baik dan dapat memenuhi e-katalog dan ini sudah terwujud. Seperti beberapa waktu lalu turun ke SMK produknya mesin pencacah makanan ternak. Kita mencoba kerjasama antara SMK dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian maupun Dinas Perinaker. Kami dapat laporan dari salah satu kepala sekolah, produknya sudah diakses dinas terkait,” ujar Bupati.
Untuk itu, apa yang disampaikan ini pada dasarnya, potensi-potensi yang perlu mendapat dorongan akses informasi dan membuka jaringan. Sehingga jalan pemasaran terbuka termasuk kemampuan marketing-nya. Sebab, akses informasi bagian dari keberhasilan produk.
“Akses informasi harus kita buka. Selain itu, akses permodalan. Pemerintah punya BPR. Lewat BPR masyarakat mendapatkan akses permodalan. Jangan gunakan cara singkat dan kurang tepat. Misal tidak menggunakan badan usaha yang benar. Kita harus kerja sama antara pemerintah dengan swasta agar mendukung ekonomi bisa maju,” pungkas Bupati.
Lebih lanjut, Bupati Anna menjelaskan hadirnya pemerintah dalan membuka fasilitas-fasilitas tersebut untuk mendorong perekonomian. Selain menggerakkan produk unggulan di 28 kecamatan, pemerintah dapat menyisir produk-produk terpendam lainnya. Sebab, pengunjung datang karena ada produk-produk baru.
Bupati Anna juga berterima kasih pada jajaran forkopimda, seluruh dinas, camat dan pihak pengusaha baik swasta, BUMN dan BUMD. Sebab, stakeholder terkait tersebut memiliki tugas pendampingan dan pemberdayaan masyarakat. Karena pencapaian pemerintah ialah bukti kerjasama semua pihak.
(Andri)