Pengungsi Mulai Jenuh di Penampungan, Kapolsek Kubutambahan Ajak Melakukan Aktifitas Yang Positif dan Bermanfaat

Polda Bali – Polres Buleleng, detikkasus.com – Mendekatkan diri dengan masyarakat Pengungsi dan mengajak untuk melakukan aktifitas positif agar dapat mengurangi kejenuhan dan stres para Pengungsi, itu yang dilakukan Kapolsek Kubutambahan AKP I Komang Sura Maryantika.SH sehingga dalam kegiatan Pemantauan Pengungsi di tempat Penampungan tepatnya di Aula bekas tempat Pengolahan Sampah Terpadu ( TPST ) yang terletak di Banjar Dinas Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng.

Pada hari Selasa tanggal 10 Oktober 2017, pukul 10.00 Wita Kapolsek Kubutambahan AKP I Komang Sura Maryantika.SH bersama Anggota Polsek Kubutambahan Jajaran Polres Buleleng berbincang dengan beberapa Warga Pengungsi yang berasal dari Desa Dukuh, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem yang mana merupakan daerah di Kaki Gunung Agung yang di kategorikan Kawasan Rawan Bencana ( KRB ) sejak status Awas Pada tanggal 22 September 2017, yang artinya sudah hampir 3 minggu mereka mengungsi, mengatakan mulai bosan dan jenuh, karena Gunung Agung tidak kunjung meletus, sedangkan mereka masih harus tinggal di Penampungan Pengungsi, dan mengisyaratkan akan lebih lama lagi mereka mengungsi kalau Gunung Agung belum pasti kapan akan meletus, bahkan menurut mereka, kalaulah Gunung Agung akan meletus, lebih cepat lebih bagus sehingga mereka dapat kembali ke Desa mereka, keseharian merekapun jadinya kurang terarah dan bingung mau mengerjakan apa di tempat pengungsian, selain situasi yang tidak sama dengan waktu dulu mereka berada di tempat asal, beban pikiran seperti hewan ternak berupa sapi dan kambing yang mereka bawa serta mengungsi, menambah kondisi kejiwaan mereka mengalami kondisi yang dapat mengarah ke suatu stres.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Bila Bersama Babinsa dan Kadus Kanginan Menyalurkan Bantuan Kepada Pengungsi

Dalam kesempatan itu, Kapolsek Kubutambahan AKP I Komang Sura Maryantika.SH berusaha untuk menghibur para pengungsi dengan mendengarkan keluhan mereka dan selalu memberi semangat dalam menghadapi bencana Alam serta ikhlas serta selalu berdoa agar apa yang menjadi harapan warga masyarakat pengungsi dapat terkabul, Kapolsek juga menyarankan agar pengungsi dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan setempat dan sedapat mungkin jangan terlalu banyak berfikir, dengan terus melakukan aktifitas yang posotif dan bermanfaat serta yang biasa dilakukan di tempat asal, seperti membuat kerajinan dengan bahan daun ental yang dapat dibuat menjadi anyaman ketupat dan tikar, serta kerajinan rambut barong yang terbuat dari tanaman nenas banggul yang bahannya juga banyak ditemukan di Desa Bukti dan Desa Kubutambahan, wilayah Kecamatan Kubutambahan, dan hasil karya warga tersebut dapat dijual sehingga menjadi mata Pencaharian walaupun dalamm situasi mengungsi.

Baca Juga:  Tingkatkan Kompetensi Guru PAUD, Disdik Kota Malang Gelar Bimtek

Kapolsek Kubutambahan AKP I Komang Sura Maryantika.SH saat dikonfirmasi menyampaikan “Situasi Bencana Alam yang mengharuskan warga masyarakat untuk mengungsi serta berada di Pengungsian dan kondisi yang tidak biasa dirasakan, memang secara Psikologis dapat terpengaruh, ditandai dengan kejenuhan dan mulai merasa bosan dari taraf ringan sampai mengarah kepada stres, hal ini juga harus mendapat perhatian, apalagi anak – anak yang mengalaminya, sehingga berbagai upaya untuk menghibur, memberikan pencerahan kiranya diperlukan untuk mengurangi beban mereka secara psikologis agar para Pengungsi tidak melakukan hal – hal yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain agar situasi Kamtibmas tetap aman dan Kondusif di Wilayah Hukum Polsek Kubutambahan Jajaran Polres Buleleng”, demikian ucap Kapolsek. (Priya).

Baca Juga:  Kring Serse Sebagai Langkah Polsek Tejakula Mencegah Terjadinya Tindak Kejahatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *