PONTIANAK I Detikkasus.com +, Lalu lintas merupakan urat nadi kehidupan yang sangat berkaitan erat dengan segala aktivitas manusia untuk dapat bertahan hidup dan tumbuh dalam mendorong pergerakan roda perekonomian masyarakat sehingga lalu lintas juga juga menjadi refleksi budaya bangsa sebagai cermin tingkat modernitas pembangunan peradaban yang harus dikelola dengan baik oleh negara.
Selaras dengan hal tersebut, pemerintah telah menyusun rencana umum keselamatan berlalu lintas dan angkutan jalan yang menjadi acuan dalam mensinergikan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian fungsi lalu lintas dan angkutan jalan. Oleh karenanya perlu adanya penyamaan persepsi dalam perencanaan, pengelolaan dan pengendalian fungsi lalu lintas dan angkutan jalan.
Rakernis merupakan agenda rutin setiap tahun, oleh masing – masing fungsi kepolisian termasuk lalu lintas, sebagai sarana konsolidasi yang melibatkan seluruh fungsi lalu lintas yang ada di jajaran polda kalimantan barat. Raker ini juga sebagai evaluasi dari tugas fungsi lalu lintas untuk pengamanan, dan pelayanan kepada masyarakat, khususnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas, serta merumuskan persiapan langkah – langkah strategis, sehingga pembina fungsi lalu lintas di jajaran polda kalbar memiliki persepsi yang sama secara terencana terpadu dan berkesinambungan. Untuk mewujudkan penguatan polri PRESISI.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dr. Harisson, M.Kes., yang juga merupakan Ketua Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Provinsi Kalbar menyampaikan bahwasanya forum lalu lintas dan angkutan jalan sebagaimana disebutkan pada Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, adalah sebagai wadah koordinasi antar penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan dengan fungsi utama untuk mensinergikan tugas pokok dan fungsi setiap penyelenggara lalu lintas angkutan jalan.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa urusan pemerintahan bidang perhubungan menghadapi tantangan dengan kompleksitas yang tinggi, melibatkan banyak pemangku kepentingan juga pasti akan menimbulkan banyak hambatan pada sektor terkait, apabila tidak ada kolaborasi yang baik antar pemangku kepentingan.
“Rakernis ini, hendaknya menjadi wahana meningkatkan kesadaran masyarakat untuk disiplin berlalu lintas, khususnya meningkatkan kesadaran sejak usia dini melalui program keselamatan lalu lintas yang diciptakan di dunia pendidikan. Dan jangan lupa untuk selalu mengedepankan ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku”, ungkapnya saat menyampaikan pidato pada acara Rakernis Fungsi Teknis Lantas Jajaran Ditlantas Polda Kalbar serta Training of Trainer Guru PKN Provinsi Kalbar di Hotel Mercure, Senin (7/8/2023).
Ia juga berharap, agar para peserta dapat proaktif meningkatkan kemampuan dan skill teknis sebagai bekal untuk meningkatkan profesionalitas kerja di lapangan.
“Tak lupa saya juga mengapresiasi peran aktif dan fungsi LLAJ, serta Polda Kalbar dalam rangka menghadirkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Provinsi Kalimantan Barat”, ucapnya.
Di tempat yang sama Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa lalu lintas merupakan etalase kepolisian yang bersinggungan langsung dengan masyarakat. Hal ini berdampak pada tingkat kepercayaan / citra polri di masyarakat.
“ini penting, karena saat ini kita dihadapkan pada citizen journalism. Dimana info mudah tersebar. Semua bisa menjudge, walaupun belum pasti kebenarannya. Sehingga hal ini dapat berpengaruh terhadap citra Polri di masyarakat”, ujarnya.
Oleh karyawannya, mantan Dirtipidter Bareskrim Polri ini menilai bahwa pelayanan dalam lalu lintas harus bertransformasi. Ini tak lain untuk meraih kepercayaan masyarakat dan meningkatkan etika berlalu lintas.
“Revolusi internal perlu digalakkan, fungsi lalu lintas memiliki andil yang nyata. Contoh, ujian SIM C, sekarang jalannya sudah diperlebar, awalnya materi zig zag, sekarang menjadi huruf S. Itu merupakan respon adaptif Polri, terhadap keluhan masyarakat yang selama ini kesulitan dalam mengikuti tes rangkaian SIM. Etika mengemudi penting dan masyarakat harus mengetahui bagaimana berlalu lintas yang aman. Jangan sampai masyarakat kita mengikuti tes pembuatan SIM, langsung diuji tanpa ada edukasi. Tidak boleh terjadi lagi. Oleh karena itu pentingnya melakukan sosialisasi kepada masyarakat”, ujarnya.
Hal ini terlihat dari data yang disampaikan oleh Polda Kalbar per semester I dimana terdapat 33.928 pemohon SIM di jajaran Polda Kalbar, dimana 6.592 yang tidak lulus ujian praktek dan 2.358 yang tak lulus ujian teori.
“Ditambah lagi dengan pemohon yang tetap gagal saat melakukan ujian ulang. Angka tersebut menggambarkan banyaknya masyarakat yang kecewa sulitnya mendapatkan SIM. Sehingga hal tersebut mendasari perlunya peran kita untuk proaktif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat secara multiplatform, sehingga persentase kelulusan SIM dan etika keselamatan berlalu lintas semakin meningkat”, harapnya.
Selain itu ia menilai penegakan hukum dibidang lalu lintas secara tegas dan terukur sangat penting untuk meningkatkan etika berlalu lintas.
“Kita tak boleh mentolerir pelanggaran lalu lintas. Karena setiap kecelakaan pasti diawali pelanggaran dan kelalaian. Sehingga seluruh upaya yang kita lakukan tersebut berimplikasi terhadap menurunnya tingkat fatalitas di jalan raya”, pungkasnya.
Kegiatan yang mengangkat tema “Sinergitas Diseminasi Pelajaran Lalu Lintas Untuk Membangun Generasi Bangsa Taat Lalu Lintas Berbasis Pendidikan Kewarganegaraan” ini turut dihadiri oleh para pejabat tinggi Polda Kalbar, Kasat Lantas se-Kalbar, Kanit Regident se-Kalbar, pimpinan Jasa Raharja Kalbar, Kadis Dikbud Prov. Kalbar,serta beberapa Guru PKN yang mewakili beberapa sekolah di Kalbar.
(Hadysa Prana)
Sumber : Adpim Prov Kalbar