Propinsi Jatim – Kabupaten Madiun, detikkasus.com – Sebanyak 9 ribu pesilat Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) dari berbagai daerah memadati kota Madiun Minggu (8/10/2017). Mereka ingin merayakan suran agung menuju padepokan sesepuh Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo.
Selain dari Madiun, datang juga pesilat lain dari luar daerah seperti Ponorogo, Wonogiri, Pacitan, Ngawi bahkan Surabaya dan Malang.
Untuk mencegah konflik antar perguruan silat, Polres Madiun menyiasati dengan pelarangan menggunakan motor roda 2. Peserta diwajibkan menggunakan roda 4 dan di hias seperti karnaval. “Ini merupakan trik kami untuk meredam aksi tawuran.
Dengan menghias kendaraan, kan warga terhibur seperti melihat karnaval. Jadi selain ini acara sakral juga hiburan buat warga Madiun waktu suran agung,” ungkap Kapolres Madiun AKBP I Made Agus Prasatya kepada detikcom saat ikut memantau pengamanan di perbatasan wilayah Nglames, Minggu (8/10/2017). Made Agus menambahkan dalam acara suran agung wilayah Kabupaten Madiun terdapat sekitar 9 ribu lebih peserta yang akan menuju padepokan. “Sama peraturan dengan PSHT yang lalu untuk PSHW juga dilarang bawa motor roda 2. Kami akan tilang karena sudah ada kesepakatan bersama. Peserta Kabupaten 5 ribu lebih yakin aman, kita angkut dengan kendaraan roda 4” tutur Made Agus.
Untuk pengamanan telah disiapkan 1.479 personil gabungan baik brimob dan TNI. Sedangkan secara keseluruhan karesidenan Madiun 6 ribu personil baik polres Madiun Kota/kabupaten, Ngawi, Magetan, Ponorogo dan Pacitan. (PR14).