Fakta di Balik Pembatalan Sepak Bola Piala Dunia U-20 di Indonesia

Penulis | Mufida Imarotul Husna
Pendidikan Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Malang
Detikkasus.com – Dari beberapa waktu yang lalu dunia sepak bola sedang dihebohkan dengan masalah pembatalan piala dunia yang akan diadakan di Indonesia. Dan dari pencabutan tuan rumah piala dunia U-20 2023 mengumumkan bahwa tuan rumah piala dunia akan diadakan di Argentina mendatang. Sebelum FIFA mencabut statua tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, anggota Komite Eksekutid (Exco) PSSI Arya Sinulingga menyebutkan bahwa “Induk sepak bola dunia telah menyoroti kondisi keamanan pelaksanaan Piala Dunia di Indonesia, seiring dengan adanya marak penolakan Israel dalam beberapa hari terakhir”.
Dari pembatalan tersebut banyak sekali kerugian yang di alami : yang pertama, perkiraan kerugian yang dialami pada ekonomi. Dari dampak pembatalan terhadap ekonomi di perkirakan hingga 1,3 triliyun, itu belum di hitung dengan dampak langsungnya. Pembatalan piala dunia U-20 terdiri atas tiga kategori yaitu, meliputi infrastruktur berupa investasi dalam berbagai sektor dan pemerintah juga mengeluarkan revitalisasi stadion, opersional penyelenggaraan, serta pengeluaran pengujung seperti wisman, wisnu (wisata nusantara), dan UMKM (usaha mikro kecil penengah).
Kedua, ada beberapa kerugian dalam pendanaan persiapan. Dalam mempersiapkan Piala Dunia U-20 FIFA 2023, adapun pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Solo, Surabaya, dan Palembang telah mengeluarkan banyak uang, tenaga serta anggaran supaya dapat menjadi tuan rumah sesuai standar FIFA.
Ketiga, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menganalisis, kerugian ekonomi akibat batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 FIFA 2023 di Indonsia adalah minimal sebesar Rp 3,7 triliun. Dari kerugian tersebut berasal seperti hilangnya potensi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), khususnya pada sektor perhotelan, restoran, dan ekosistem pariwisata lainya.
Kerugian yang kedua nasib U-23 2023 yang batal mengikuti turnament tidak dapat menuju Piala Dunia, hanya tim yang sukses melaju ke semifinal yang berhak menjadi wakil Asia. Empat tim yang menjadi wakil Asia yaitu Uzbekistan, Irak, Jepang, dan Korea Selatan.
Nasib tuan rumah sebelumnya yang di cabut statusnya di ajang ini bukan hanya kali pertama di FIFA membatalkan status tuan rumah suatu negara di Piala Dunia 2023, akan tetapi semua negara yang batal jadi tuan rumah di atas akhirnya juga tidak ikut berlaga di negara tuan rumah yang baru. Indonesia sebenarnya masih mempunyai peluang bermain di final Piala Dunia U-20 2023, ketika tuan rumah yang baru nanti ditunjuk sudah lebih dulu di amankan tiket lolos via kualifikasi. Akan tetapi melihat calon tuan rumah yang tak lolos kualifikasi yaitu Argentina dan Qatar. Hampir pasti pula peluang Indonesia berlaga di Piala Dunia U-20 2023 tertutup. Selain itu, FIFA juga tidak akan mengubah jadwal pennyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 yang akan berlangsung pada tanggal 20 Mei hingga 11 Juni mendatang.
Adapun kritikan bapak Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah mengenai pembatalan Piala Dunia U-20 2023 yaitu “Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik uang di suarakan dalam konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of the New Emerging Forces jadi ya kita amanat beliau,” kata Ganjar di Semarang, Kamis (23/3)
Pak Ganjar menegaskan kepada masyarakat untuk memegang teguh amanat Bung Karno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina sebagai kader PDI perjuangan. Pak Ganjar terus mengamati aksi-aksi kekerasan yang cenderung meningkat di Palestina, serta mencermati kemunculan kelompok politik dalam pemerintahn Israel yang menolak mengakui keberadaan bangsa dan negara Palestina merdeka.
Berikut komentar netizen usai Ganjar tolak Israel ikut Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia “Maaf Pak Ganjar Pranowo bukankah harus di bedakan antara politik dan olahraga, dan bukankah kita wajib berperan aktif mendukung perdamaian dunia. Olahraga adalah salah satu caranya “ucap seorang netizen.
Ganjar menambahkan dirinya sudah berkomunikasi dengan PSSI dan beberapa menteri terkait. Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 ini tetap bisa berjalan tanpa mengorbankan komitmen pendiri bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina. Sehingga penyelenggaraaan Piala Dunia U-20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang untuk mewujudkan Palestina merdeka serta tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia.
Presiden Jokowi juga angkat suara perihal keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Presiden Jokowi mengaku sudah terdapat laporan Erick Thohir bahwa FIFA telah memutuskan membatalkan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. “Tentunya kita harus menghormati keputusan tersebut” ujarnya.
Jokowi menyadari keputusan FIFA membuat banyak masyarakat kecewa. Eks gubernur DKI Jakarta mengaku merasakam hal serupa, sedih dan kecewa. “Tapi jangan mengabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lainya dan bangsa yang besar kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang, jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya bagi persepakbolaan Indonesia” kata Jokowi
Isu pembatalan muncul saat FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Denpasar Bali, 31 Maret mendatang. Pembatalan ini berkaitan erat dengan penolakan terhadap tim nasional (Timnas) Israel yang juga menjadi peserta.
Presiden Jokowi tak lama kemudian mengadakan pertemuan dengan Duta Besar palestina, Zuhair AL Shun pada 24 Maret 2023. Dubes Palestina mengatakan Indonesia tak usah mempermasalahakan kehadiran Israel U-20 di Indonesia seraya menyebutkan bahwa negara tidak mau masuk ke dalam pusaran polemik.

Baca Juga:  Sungguh Naas, Balita ini Tewas Tenggelam di Kolam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *