Detikkasus.com|JATENG & DIY
Semarang – Kader Partai Demokrat di Jawa Tengah ikut menggeruduk pengadilan untuk merespons langkah Kepala Staf Presiden Moeldoko yang mengajukan Peninjauan Kembali atau PK soal kepengurusan Demokrat. Upaya Moeldoko disebut diduga untuk menggagalkan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).
Ketua DPD Partai Demokrat Jateng, Rinto Subekti bersama sejumlah kader datang ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Semarang untuk menyerahkan surat berisi permohonan perlindungan hukum atas kepemimpinan sah Ketum AHY kepada Mahkamah Agung lewat pengadilan di daerah.
“Kami DPD Partai Demokrat Jawa Tengah hadir bersama teman-teman baik fraksi, pengurus, dan lainnya. Intinya kami minta perlindungan hukum di mana kami di bawah kepemimpinan Mas AHY, Partai Demokrat yang sah,” kata Rinto di PTUN Semarang, Selasa (4/4/2023).
“Kami mendengar ada Peninjauan Kembali dari saudara Moeldoko. Dengan PK itu akan mengajukan empat novum, empat bukti baru yang sebenarnya itu hanyalah kebohongan belaka. Di situ jelas bahwasanya yang diajukan empat novum itu hanya kliping dari koran belaka,” imbuhnya.
Ia menilai upaya PK itu untuk mengganggu partai Demokrat yang sudah gencar-gencarnya bersiap untuk Pemilu 2024. Bahkan Rinto menyebut ada indikasi menggagalkan Anies Baswedan yang didukung oleh Partai Demokrat sebagai bakal calon presiden.
“Di samping itu juga ada upaya entah dari mana atau Pak Moeldoko sendiri untuk menggagalkan pencapresan Aneis Baswedan yang saat ini Partai Demokrat bersama NasDem bersama PKS sudah resmi calonkan Anies jadi capres,” ujarnya.
Rinto menyebut Moeldoko tidak menunjukkan jiwa kesatria sebagai purnawirawan TNI. Ia melihat Moeldoko ingin memiliki partai dengan merebut partai yang sudah ada.
“Tidak menunjukkan jiwa kesatria, itu jiwa cemen menurut kami. Tidak siap membuat partai kemudian membegal partai orang lain dalam hal ini Partai Demokrat,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, kader-kader Partai Demokrat di daerah merespons langkah Kepala Staf Presiden Moeldoko mengajukan PK untuk merebut Partai Demokrat.
Upaya Moeldoko merebut kembali Partai Demokrat awalnya disampaikan langsung oleh Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. AHY menyebut ada PK yang dilakukan oleh Moeldoko cs.
Sebulan lalu tepatnya tanggal 3 Maret 2023, kami menerima informasi bahwa Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko dan dokter hewan Jhoni Allen Marbun, masih mencoba-coba untuk mengambil alih Partai Demokrat pasca KLB abal-abal dan ilegal yang gagal total pada tahun 2021 yang lalu,” kata AHY
Usai pernyataan AHY tersebut, kader-kader Demokrat di beberapa wilayah bergerak. Mereka bahkan pasang badan hingga menggeruduk pengadilan untuk melindungi Demokrat dari Moeldoko cs.
(Red)