Sungguh Sangat Prihatin Sekali, Ada Kampus Stikes Medica Nurul Islam, Saat Pasca Banjir Para Mahasiswa Akhir Tujuan Bergotong Rotong Bukan Mengikuti Studi Mata Pelajarannya
Sigli | Detikkasus.com – Sungguh sangat malangnya dan sungguh sangat prihatin begi para mahasiswa yang ada dikampus stikes medica nurul islam, para mahasiswa saling mengajak mahasiswa untuk bergotong-royong.
Bukan mengikuti studi bidang mata pelajaran mereka masing-masing, malah saat pasca banjir mereka harus kerja keras untuk membersihkan hasil sisa-sisa pada saat tergenangnya luapan air yang menggenango diareal sekolah stikes medica nurul islam tersebut pada hari minggu 29/01/2023 hingga malam sekitar pukul.23.00.wib.
Begitu juga, awak media detikkasus.com ini. Menerima informasi dari salah satu seorang nara sumber, yang menyampaikan dalam berita pada hari ini kemari senin 30/01/2023. Kembali mahasiswa/mahasiswi, yang bertempat tinggal diasrama stikes medica nurul islam. Selalu kembalinya terjebak banjir bandang, pada saat hujan deras terus menerus, mahasiswa/mahasiswi tetap akan melakukan kegiatan perkuliahan yang diberlakukan pihak kampus dalam mengejar target kurikulum pada semester gasal atau pun ganjil bagi mahasiswa/mahasiswi tersebut.
Ada pun, status tanggap darurat yang telah ditetapkan dengan penetapan itu tertuang dalam keputusan bupati pidie pada nomor : 360/34/KEP.40/2023 tentang status keadaan darurat bencana dalam wilayah kabupaten pidie, hingga terbitan berlaku hingga 5 februari 2023 selama 14 hari.
Namun, dalam pantauan dari pihak nara seumber yang dapat dipercaya itu dan juga enggan namanya mau disebutkan secara publik, adanya kampus di seputaran sigli seperti. Di stkes medika nurul islam, tetap melakukan kegiatan dikampus bagi mahasiswa dan mahasiswi.
Hingga sampai berita ini diturunkan, pada minggu malam yang lalu. Terpantau oleh awak media detikkasus.com bersama nara sumber tersebut, menyampaikan kepada awak media detikkasus.com ini. Dengan kondisi hujan lebat, didalam pekarangan kampus air mulai naik kembali. Ini dugaan disebabkan saluran pembuang yang ada diareal kampus dan dijalan samping kampus tidak bisa mengalirkan air kesaluran besar, sehingga dengan mudah tergenang air.
Kondisi ini membuat pihak kampus mengajak beberapa mahasiswa/mahasiswi dan dosen yang tinggal diasrama kampus tersebut, untuk bergotong royong supaya air tidak tergenang masuk keareal kampus. Namun ironisnya lagi, mereka yang bergotong-royong dalam keadaan hujan lebat hingga sekitar pukul.23.00.wib yang seharusnya pada jam-jam tersebut mahasiswa/mahasiswi melakukan pada jam istirahat malam, namun harus melakukan kegiatan gotong royong.
Oleh pihak kampus seharusnya juga, dapat memperhatikan kondisi kesehatan mahasiswa/mahasiswi supaya tidak melibatkan mereka, seharusnya-kan ada penjaga kampus atau pekerja yang dipekerjakan oleh pihak kampus tersebut. Atau pihak kampus memakai alat berat seperti beco untuk melakukan pembersihan saluran diareal kampus tersebut.
Melihat hal ini juga, pihak kampus stikes medika nurul islam didaerah sigli itu. Sepertinya tidak mengubris keputusan tangap darurat yang dikeluarkan oleh pihak pejabat pemerintahan daerah yaitu bapak bupati pidie oleh pihak kampus tersebut, yang seharusnya pelaksanaan perkulihan bagi mahasiswa/mahasiswi. Untuk sementara diliburkan atau ditiadakan sementara, mengingat banjir terus bergenang. Ini mengingat jiwa mahasiswa/mahasiswi jika terjadi sesuatu pada mahasiswa/mahasiswi itu dalam permasalahan ini menjadi tanggung jawab siapa. Pungkasnya nara sumber tersebut, menyuarakan kepada awak media detikkasus.com ini.
(Kaperwil-Aceh/Team)