Demo, Siswa-Siswi SMKN 1 Pengawas Provinsi Turun ke Sekolah

Selasa, 8 November 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanjab Barat l Detikkasus.com – Terkait demo yang dilakukan oleh para siswa dan siswi yang ada di lingkungan SMK negeri 1 Tungkal Ilir kabupaten Tanjung Jabung barat,pengawas SMA dan SMK propinsi Jambi turun langsung ke sekolah menjumpai kepala sekola SMK 1 kuala tungkal, pengawas yang turun pada hari Selasa tanggal 8/11/22 bapak
Drs Agusman MP. d dan bapak Saleh SP.d, selaku pengawas tingkat SMA Dan SMK sekabupaten propinsi Jambi.

Ada pun maksud dari pada
Kedatangan dua orang pengawas ini ke sekolah, pertama kali nya saat di konfirmasi para awak media ,dalam penuturan yang disampaikan para pengawas dari propinsi Jambi Pertama kali
mendengarkan apa yang jadi tuntutan murid dan para guru guru. Ujar nya.

Mengingat Kadis Pendidikan Provinsi belum bisa hadir lantaran ada kegiatan dinas luar. Tidak menutup kemungkinan akan hadir pada hari Kamis nanti, beserta Kabid yang membidanginya.tegas para pengawas,ada pun hasil dari pertemuan dengan sejumlah guru guru,yang ada di SMK ini tadi nya , tidak semua item tuntutan siswa yang disampaikan dan didengar langsung. Ada beberapa item diantara soal kedisiplinan, tata krama dan rasa kenyaman guru dengan Peltu Kepala Sekolah saat ini.

Baca Juga:  Wabup Tanjab Barat Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah bersama Mendagri

Serta tidak pernah memberikan katakan lah senyuman terhadap semua guru. Sehingga para guru merasa tidak dihargai.

Selain itu permasalahan seragam sekolah dan semacam intimidasi dari Plt Kepsek juga disampaikan.

“Apa yang jadi kelurahan memang tidak kita bahas sepenuhnya. Namun akan saya sampaikan masalah ini ke Kadis Provinsi. Yang jelas saya menangkap dan menilai ada sistem pengelolaan manajemen sekolah yang buruk yang tidak tertata rapi disekolah ini. Alur prosedur yang benar, ini yang tidak ada,”tegas Agusman pengawas propinsi Jambi,

“Alur prosedur yang maksud begini. Guru datang jam berapa, masuk kelas jam berapa, apa yang dipersiapkan, mengajar, menerangkan, kemudian menutup ruang belajar dan keluar. Itu yang saya maksud alur prosedur.

Namun saya tanya tadi, katanya belum ada dibuat dan disepakati bersama. Kalau tidak pernah senyum, saat saya tanya ke Kepsek. Kepsek menjawab secara fisikli, saya tidak bisa senyum,”sambungnya lagi.

Baca Juga:  Plh Kadis Pendidikan & Kebudyaaan Gandeng Tenaga Ahli

Saat disinggung masalah soal komite serta pengelolaan iuran sumbangan komite. Agusman mengaku tidak membahasa masalah ini tadi. Namun apa yang disampaikan oleh rekan media saat ini akan saya sampaikan nanti ke Kadis.

“Karena tadi yang disampaikan oleh ibu Rida adalah masalah baju olah raga. Ibu Rida ini yang mengumpulkan uang dengan rekannya, tapi uangnya dipinjam sekitar sepuluh juta. Namun saat minta bukti kwitansi, Kepsek ini tidak mau ngasi buktinya,”terangnya.

Lebih jauh Agusman menjelaskan. Sebenarnya tidak ada uang komite. Tetapi sumbang komite ada, itu dikelola oleh Komite langsung. Karena komite ini independen. Namanya sumbangan ini tidak ada ketentuan berapa besarnya atau ditetapkan. Tetapi jika ada kesepakan itu tidak masalah. Karena nanti ini untuk membayarkan guru honorer yang tidak masuk dalam data dapodik dan UMPTK.

“Pembayaran guru honorer yang melalui iuran komite ini, dibayarkan oleh komite langsung. Salah jika Kepsek yang membayarnya. Karena nanti komite ini harus membuat laporannya,”tegas pria yang bernah bertugas di Diknas Tanjab Barat ini.

Baca Juga:  Tupoksi Seorang Guru di SDN 112285 Membang Muda, Dipertanyakan 

Agusman sempat merasa kaget dan heran saat mendengar telah adanya pungutan iuran komite selama dua bulan terakhir. Terlebih laporan keuangan ini tidak diterima oleh pihak komite secara rinci. Baik itu ketua komite sebelumnya, maupun bendahara.

“Tadi tidak ada kita bahas itu, kita baru dapat informasi ini dari rekan rekan media.Seharusnya komite itu dibentuk, disahkan kemudian di SK kan. Begitu sudah ada SK, baru bisa ada operasional komite sesuai dengan kesepakan dan juknis yang jelas. Tetapi kalau itu tidak ada, ini jelas menyalahi prosedur;”pungkasnya secara tegas.

Sementar, Dra Nurliah, Peltu Kepala Sekolah SMKN 1 Tanjab Barat, saat dikonfirmasi. Dirinya mengaku lelah sekali dan tidak bisa memberikan banyak keterangan.

“Maaf ya bapak bapak dan ibu dari media. Saya merasa lelah. Saat rapat tadi saya tidak berikan hak menjawab dan sebatas mendengarkan saja. Saya dengarkan aja, nanti ada hak jawab saya. Namun saya akan pertanggung jawabkan semua;”pungkasnya. (BEN)

Berita Terkait

SDN 1 Pakel Lumajang Mengikuti Karnaval Agustusan
Polsek Gempol Tertibkan Knalpot yang tidak sesuai Spesifikasi Teknis
Terkait Robohnya Tiga Ruang Belajar Siswa SMKN 1 Tanjab Barat, Ini Penjelasan Kepala Sekolah
Tiga Ruang Kelas SMKN 1 Kualatungkal Roboh
Diiringi Pentas Seni SDN 3 Karanganyar gelar Acara Kenaikan Kelas dan Pelepasan Siswa Berprestasi 
Kapolresta Cirebon Bersama Kadinkes Kabupaten Cirebon Berikan Penyuluhan Kepada Siswa SMAN 1 Gegesik
Spektakuler SMKN 1 Gabuswetan gelar Acara Pelepasan Siswa/Siswi Terbaik
Jalan Perkebunan Hamparan Labu Kembung Batu Belawang Di Bangun

Berita Terkait

Minggu, 18 Agustus 2024 - 19:43 WIB

SDN 1 Pakel Lumajang Mengikuti Karnaval Agustusan

Kamis, 15 Agustus 2024 - 08:41 WIB

Polsek Gempol Tertibkan Knalpot yang tidak sesuai Spesifikasi Teknis

Sabtu, 13 Juli 2024 - 20:55 WIB

Terkait Robohnya Tiga Ruang Belajar Siswa SMKN 1 Tanjab Barat, Ini Penjelasan Kepala Sekolah

Sabtu, 13 Juli 2024 - 19:57 WIB

Tiga Ruang Kelas SMKN 1 Kualatungkal Roboh

Kamis, 27 Juni 2024 - 22:56 WIB

Diiringi Pentas Seni SDN 3 Karanganyar gelar Acara Kenaikan Kelas dan Pelepasan Siswa Berprestasi 

Berita Terbaru

Berita Terkini

Forkopimda Tanggamus Matangkan Persiapan Pilkada Serentak 2024

Selasa, 26 Nov 2024 - 21:09 WIB