PACITAN | detikkasus.com – Seiring dengan perubahan kelembagaan program Kesehatan Keluarga harus bisa bersanding dan sinkron dengan program Gizi Masyarakat. Proses sinkronisasi antara Program Kesehatan Keluarga dan Program Gizi Masyarakat merupakan upaya dalam menangani permasalahan kesehatan yang ada, yaitu menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB), dan menurunkan kasus prevalensi stunting.
“Intervensi terhadap peningkatan kesehatan ibu dan anak dilaksanakan tidak hanya pada kelompok ibu hamil dan anak saja, melainkan perlu dilaksanakan lebih ke arah hulu, yaitu pada masa sebelum hamil dengan mengedepankan aspek promotif preventif, tanpa meninggalkan aspek kuratif dan rehabilitatif,” terang dr. Hendra Purwaka, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pacitan.
Dukungan lintas program dan lintas sektor serta organisasi profesi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terkait turut memberikan nilai di setiap upaya percepatan penurunan AKI dan AKB dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, khususnya di Pacitan.
Menurut dr. Hendra, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memfasilitasi pelaporan data AKI dan AKB melalui aplikasi Orientasi sistem informasi Matneo, MPDN ( Maternal Perinatal Death Notification ) dan e-Kohort KIA Kespro bagi Puskesmas, Rumah Sakit, Klinik maupun RS Swasta.
“Selain upaya promotif preventif yang telah digencarkan, pendataan AKI dan AKB sangat penting digencarkan agar bisa segera diberikan tindak lanjut dan sebagai dasar evaluasi,” ungkap Kadinkes
Pemkab Pacitan menginginkan hal tersebut mampu diimplementasikan dengan baik, sehingga data yang terlaporkan sinkron dengan kondisi di masing-masing wilayah sebagai bahan analisa serta rekomendasi kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pacitan.
- Reporter: Hargo.