Aceh Tamiang | Detikkasus.com – Terkait adanya proyek normalisasi pembersihan parat katenggar kecamatan manyak payed kabupaten aceh tamiang wilayah hukum resort langsa, sesuai adanya pemberitaan disalah satu media online gmi. Pada hari minggu,04/09/2022 beberapa minggu yang lalu.
Terpantaunya oleh beberapa awak media detikkasus.com bersama wartawan, pada 25 agustus 2022 bulan yang lalu. Adanya proyek normalisasi pembersihan paret didesa katenggar kecamatan manyak payed kabupaten aceh tamiang. Diwilayah hukum kepolisian resort langsa, diduga terkesan proyek siluman. Tanpa ada tertampil plang papan nama secara terperinci oleh pihak kantor dinas pupr uptd wilayah III aceh.
Serta juga, tanpa ada ditampilkan oleh pihak pelaksana atau pemborong dalam pelaksanaan proyek normalisasi pembersihan paret desa katenggar tersebut. Dugaan terindikasi telah melanggar undang-undang keterbukaan informasi publik secara umum. Ditambah lagi terkesan pula dugaan pihak uptd dan pihak rekanan lainnya layaknya seperti kebal hukum tidak menampilkan plang papan nama secara publik.
Mulai dari awal, adanya proyek normalisasi yang dikerjakan tanpa ada kejelasan status pihak pelaksana rekanan atau pun pihak pemborongnya.Terpantau oleh beberapa awak media yang telah menyoroti dalam pekerjaan tersebut, pasalnya. Setelah pernah dilakukan dalam pemberitaan secara media online gmi aceh itu, beberapa awak media detikkasus.com pun dan wartawan lainnya ikut juga mengetahui dalam hal tersebut.
Parahnya lagi, awak media detikkasus.comtersebut dan beberapa wartawan. Melakukan pantauan ke lokasi dimana pihak dari tim pelaksana rekanan berinisial memes itu, yang katanya juga. Sebagai plang papan nama ada di posisi paling ujung. Namun, dalam hasil pantauan ke lokasi itu, sudah berulang kali terpantau ke lokasi proyek yang dikerjakan oleh pihak uptd pupr wilayah tiga (III) aceh langsa, namun dalam pantauan terakhir ini pada hari selasa.04/10/2022, mulai sekitar pukul.14.14.wib, dini siang tadi. Sampai sekitar pukul.18.06.wib, tidak ada terlihat sedikit pun namanya plang papan nama proyek normalisasi yang dikerjakan oleh tim rekanan pelaksana berinisial memes tersebut.
Terindikasi, berinisial memes sebagai pihak teknis dari pihak rekanan pelaksana/pemborong itu. Dugaan kuat, berinisial memes tersebut. Telah melakukan komentar pembohongan secara publik, kepada salah satu dari mantan awak media gmi aceh itu. Terindikasi berinisial memes sebagai orang tehnik pelaksanaan proyek normalisasi paret desa katemggar kecamatan manyak payed itu, hanya sebatas berkombur alias jual cerita ulok yang tak laku-laku kepada media online publik tersebut.
Begitu juga kicauan dari masyarakat sekitar areal paret desa katenggar itu, yang pernah dikerjakan oleh rekanan pelaksana/pembohong proyek normalisasi tersebut. Ketika awak media detikkasus.comini, mendengar himpunan cerita dari informasi masyarakat sekitar sekeliling seputaran jembatan desa katenggar itu. Saat ditanyai masyarakat tersebut enggan mau namanya disebutkan secara publik mensos, masyarakat tersebut langsung mengatakan.”kami saja tidak tau, itu proyek dikerjakan menggunakan beko alat berat. Yang asal usulnya dari mana proyek itu, apakah dari desa atau dari kabupaten atau dari pihak provinsi aceh. Seharusnya, kalau setiap ada proyek yang dikerjakan. Seharusnya ada data status dari mana itu asalnya proyek, kami sebagai masyarakat langsung dapat melihatnya saja. Ini malah dikerjakan pakai alat berat, bersama pihak perangkat desa. Begitu pun kami angggap, oh. Ini mungkin dari desa katenggar ini,,”terang cerita masyarakat tersebut, pada saat itu, 25/08/2022. Sekitar pukul.13.26.wib, bulan yang lalu.
Begitu juga kembali dari tim teknis salah satu seorang, yang sering disebut-sebut namanya bang memes. Ketika ditanya olehnya, tentang adanya proyek normalisasi katenggar itu, terkesan berinisial memes pun diduga telah mengibuli cerita kepada beberapa awak media/wartawan, yang sempat pernah dia itu berceloteh lewat telefon selular whatsapp (w.a)-nya.
Menurutnya berinisial memes tersebut, sewaktu awak media gmi dan awak media detikkasus.com serta wartawan lainnya. Sempat pernah melakukan pertanyakan atau komfirmasi kepadanya, tentang plang papan nama proyek itu. Sewaktu awak media/wartawan secara tergabung, saat melakukan pantauan secara bersama-sama ke lokasi proyek itu. Sedikit pun atau sama sekali tidak ada terpantau, entah dimana ditampilkan oleh pihaknya plang papan nama tersebut yang katanya ada ditampilkan diujung sana. Itu pun dia berkata melalui penyampaian chat whatsapp telefon selularnya berinisial memes iti pada sore hari minggu.04/09/ 2022 sekitar pukul.16.05.wib pada bulan lalu.
Berinisial memes berkomentar.”itu plang papan nama ada, tetapi lokasinya disudut dalam dekat rawa-rawah ranting paling ujung. Memang tidak kami pajang secara publik, karena diujung sana ada pekerjaan awal/induknya.Yang pekerjaan pembersihan itu adalah tambahan saja, kalau kami buat dipinggir paret tersebut.Takut plang papan namanya dicopot oleh orang atau hilang, dan proyek yang kami kerjakan. Sudah ada didatangi oleh pihak hukum, dari pihak tipiter polda aceh dan pihak kejati juga dari banda aceh. Kebetulan mereka dari tamiang sedang menuju ke banda aceh, mereka singgah melihatnya proyek kita tersebut, tetapi saya sebenarnya tidak pantas bercerita tentang proyek itu. Dikarenakan saya adalah bidang teknisnya saja, kalau mau cerita yang sebenarnya dengan pihak puprnya saja lebih bagus.”tuturnya bung memes pada sewaktu itu.
Masih kicauan cerita ulok bung memes, sewaktu menjabarkan kepada wartawan. Agar bung memes juga, terkesan pula jangan sempat dilakukan komfirmasi kepada beberapa awak media secara tergabung. Namun pun dengan hasil pantauan awak media/wartawan tergabung menjadi satu tim kembali, apa yang sempat pernah bung memes jabarkan secara ulok alias kombur tersebut. Pada akhirnya, plang papan nama proyek pembersihan normalisasi paret katenggar itu. Yang ditampilkan oleh bung memes itu, rupanya berada dilokasi tempat dialam lain. Yaitu ditampilkannya, disemak-semak neraka. Tempat dimana orang tidak ada disiksa dalam kubur, ujung cerita pula bung memes itu sebagai tim teknis dan sebagai orang berpendidikkan tinggi. Untuk menteknisi berbahasa cerita kombur saja.
(R.K.P-Kaperwil-Aceh)