Aceh |Detikkasus.com – Sehubungan adanya dengan pemberitaan yang telah naik tayang, diberita secara media online ini. Pada hari kamis tangal,29 september 2022, dengan berjudul dugaan dua oknum asn/pns camat langsa kota kota langsa.
Dugaan lakukan penerimaan bimtek pelatihan, maka kami dari pihak pj camat langsa kota turut perihatin terhadap staf kantor camat langsa kota kota langsa. Dengan ini kami selaku pj camat langsa kota kota langsa dapat kami klarivikasi dari segi pemberitaan secara publik dimedia online ini, saya mewakili rekan dan staf saya sendiri langsung untuk klarivikasi daru segi pemberitaan tersebut.
Menurut pj camat langsa kota kota langsa, dalam hal tersebut menyampaikan secara mewakili rekan dan sebagai staf saya dikantor kecamatan langsa kota kota langsa.”saya sampaikan secara klarivikasi langsung, bahwa kedua ASN tersebut. Dalam sepengetahuan kami, sebagai pihak perangkat kecamatan memandang. Memang benar memiliki kegiatan kebun hidroponik yang berlokasi digampon desa blang pase. Dalam kegiatan tersebut, merupakan suatu komunitas yang bergerak dibidang penanaman sayur-sayuran yang menggunakan media air dan diperuntukkan khusus bagi yang tidak memiliki lahan untuk ditanami tanaman jenis sayur.”ujar pj camat langsa kota kota langsa memaparkan secara klarivikasi dalam hal adanya pemberitaan itu.30/09/2022, sekitar pukul.19.20.wib.
Masih lanjut kata cerita pj camat langsa kota kota langsa mengomentarinya, dalam aturan juga tidak ada larangan apa bila ASN tersebut mengelola dan mengembangkan usaha dimaksud sebatas bermanfaat dari sisi positif serta tidak melanggar kedisiplinan dan tidak mengganggu tupoksi kerja mereka. Kalau memang kegiatan tersebut itu, sampai mengganggu kinerja mereka selaku ASN dapat saya pastikan tanpa diperintahkan juga saya akan mengambil tindakan secara tegas dan terukur buat mereka.Katanya pj camat langsa kota itu menjabarkan.
Terlebih lagi didalam kegiatan mereka termasuk juga memberikan edukasi seta pembelajaran bagi masyarakat yang ingin mengetahui tata-cara dan sistem pola tanam tumbuhan hidroponik tersebut yang jika dikembangkan akan memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat dengan menjual hasil tanaman itu, diisamping itu kembali untuk kebutuhan konsumsi sayur sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga mereka yang ada masyarakat dikota langsa ini.
Menurut pengakuan serta pengamatan saja, sebagai pj camat langsa kota kota langsa. Bahwa mengenai tarif yang diberlakukan pada pelatihan itu, untuk pelajar berkisar 10 ribu rupiah (sepuluh ribu rupiah) sampai dengan 20 ribu rupiah (dua pulu ribu rupiah) per/orang dan bukannya 10 juta sampai 20 juta untuk satu orangnya.
Kita ambil saja dari sisi positifnya saja bahwa kegiatan yang mereka lakukan itu, lebih besar manfaatnya dari pada mudharat terlebih bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha sampingan utk mendongkrak ekonomi yang saat ini lagi terpuruk. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komunitas seperti ini seharusnya patut kita dukung dan juga sangat dibutuhkan peran serta rekan-rekan untuk ikut ambil andil dalam melakukan promosi agar persoalan pangan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat sehari-hari dalam era pandemi ini.
Dapat terpenuhi juga, dengan tanpa membutuhkan biaya yang besar. Besar harapan saya agar kita sama-sam dapat menyikapi bahwa terkait berita yang telah ditayangkan beberapa hari sebelumnya adalah dikarenakan kurangnya informasi dan miss komunikasi serta terjadi kesalah pahaman sehingga telah menimbulkan salah tafsir yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Mudah-mudahan kita selalu berada dalam lindungan allah subahana wata’ala sehingga dapat segera terbebas dari keterpurukan ekonomi akibat dari wabah pandemi yang kita alami selama ini.
(R.K.P-Kaperwil-Aceh)