Tanjab Barat l Detikkasus.com – Sembagian warga lingkungan yang berada di RT 03 Jalan Suka Jaya Parit Cegat, Kelurahan Sungai Nibung, Kecamatan Tungkal Ilir mendatangi kantor kelurahan Sungai Nibung.
Dari maksud dan tujuan warga.
Datangi kantor lurah sungai Nibung memprotes terkait penempatan lokasi pembangunan jalan yang berada RT 03.karena warga Merasa tidak dilibatkan didalam keputusan menentukan titik lokasi pembangunan.
Pasalnya, titik lokasi pembangunan yang sebelumnya diharapkan warga didalam rapat bersama Lurah Sungai Nibung seketika berubah titiknya tanpa ada perundingan ulang.
Salah satu warga menuturkan, kedatangan mereka ke kantor Lurah Sungai Nibung ingin mempertanyakan secara jelas terkait pembangunan jalan setapak beton yang ada di Jalan Suka Jaya (Parit Cegat), agar tidak terjadi kesalah pahaman dan saling curiga antara warga.
“Iya bang, ada kami kekantor lurah, cuman niat kami baik lah. Cuman pengen ada kejelasan terkait pembangunan jalan setapak yang ada di dekat wilayah kami. Kami juga memposisikan diri agar warga tidak saling curiga, makanya kami langsung kekantor lurah dengan perwakilan warga. Dan kebetulan saya juga warga disitu,” jelas Ikhsan, saat dikonfirmasi via telfon
Selain itu juga, pemuda yang kini masih menyandang status mahasiswa ini menjelaskan awal mula dari harapan warga yang ingin merasakan akses jalan bagus bermula ketika adanya forum reses anggota DPRD yang turut dihadiri oleh Lurah Sungai Nibung. Didalam forum itu, jelas ikhsan, pak lurah memberikan informasi kepada audiensi bahwa akan ada pembangunan jalan di wilayah RT 03, tentu informasi ini di sambut baik oleh masyarakat dan saat itu juga warga meminta pembangunan jalan tidak dilaksanakan dari jalan yang sudah ada.
“Begitu ceritanya. Waktu itu ada reses anggota Dewan, dan kebetulan pak lurah hadir. Pada kesempatan itu di informasikan lah kepada warga akan ada pembangunan jalan, melanjutkan jalan yang sudah ada, (kata pak lurah waktu itu) terangnya. Tentu lah bang, warga senang dan berharap akan dibangun cepat. Sebab memang dak pernah disentuh pembangunan jalan bagus apapun,” katanya
Masih didalam penjelasannya, dengan informasi yang diberikan oleh lurah ini, sontak saja warga meminta pembangunan dari masjid ke jalan yang ada. Dan waktu itu, dipertegaslah oleh anggota Dewan terkait permintaan warga untuk pembangunan dimulai dari masjid.
“Bagaimana pak lurah, ini permintaan warganya. Bisa pak lurah”. Dan dijawab lah langsung oleh pak lurah didalam forum yang sama, ‘bisa pak’, selagi masih di wilayah yang sama yaitu sungai Nibung itu bisa,” Dijelaskan Ikhsan menggambarkan dialog
Bagai angin lalu, sungguh miris dan disayangkan harapan warga ingin segera memiliki akses jalan yang layak dan bagus justru menimbulkan rasa perih bercampur kekecewaan dan merasa tidak di anggap sama dimata pengayomnya .
Sementara itu terpisah, Usup salah satu warga mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan yang ada. Sebab dia yang meminta secara langsung agar pembangunan dimulai dari masjid merasa tidak didengar dan di anggap.
“Kalau gini percumalah ada rapat, sudah disampaikan langsung tapi masih dak didengar juga. Berti kami dak di anggap sudah,” ungkapnya kecewa.
Usup juga menyayangkan pernyataan ketua RT yang menyebut bahwa, perubahan titik lokasi pembangunan berdasarkan permintaan mayoritas masyarakat, sebab masyarakat yang disebut ketua RT tidak jelas pasti orangnya dan sebelumnya juga tidak ada perundingan ulang antara masyarakat mengenai titik pembangunan.
“Kami terima kalau memang ini menjadi keputusan dan ada musyawarah ulangnya. Tapi kan ini tidak ada, tu yang yang kami kesal,” pungkasnya.
Sementara Lurah Sungai Nibung,mengatakan pihaknya tidak punya kewenangan karena itu haknya dinas perkim dan maaf omong orang itu, izin atau memberi tahu kepada kita juga tidak.
Kemudian lurah juga mengakui pernah dengar dari RT setempat bahwa bakal ada pembangunan jalan dari parit cegat Sialang tarik ke depan,kalau kita bangun dari belakang takutnya terjadi tumpang tindih,”tutur warga menirukan bahasa lurah sungai nibung.
Lebih lanjut jelas warga,bahwa terkait penempatan lokasi proyek kata lurah,RT setempat sudah melakukan perundingan atau musyawarah sama warga.
Sementara ketua RT setempat yang saat itu kebetulan berada di kantor lurah hanya mengatakan sabar,karena pihaknya juga telah mengusulkan pembangunan di APBD-Perubahan,”itu jawab ketua RT,”ucap warga kepada media ini.
● Ben