Detikkasus.com | Hikmah Islami
Apabila kita renungkan bahwa
Kita hidup bagaikan dalam sebuah lakon dalam Game dunia
Kita hidup ada Keterbatasan yaitu Usia
Waktu kita hidup terus berjalan untuk Mengukir sebuah Lakon menuju titik Akhir yaitu *”Kematian”*
Begitupula akan terjadi pada Alam semesta ini
Sedangkan adakah perenungan atas waktu yg kita lalui dan apa saja yang kita kerjakan/perbuat..?!
Tentangbpeningkatan ibadah kita atas Keta’atan kepada Alloh..?!
Apakah memperbayak amaliyah budipekerti yang baik..?!
Ataukah Menginginkan perhatian dan rido daru Alloh, serta berharap kasih sayangnya…?!
Apakah hari demi hari, waktu demi waktu hanya kita perbuat dengan Canda, Kesenangan dan pengumpulan Dosa (Dhohir maupun Bathin)..?!
Seakan tiada peduli lagi siapa Tuhan nya dan siapa dirinya sebagai mahluqnya..
Apakah kita sudah merasa terakui sebagai hambanya. ?!S
Sedang diri kita ini masih dalam tahap proses pengapdian saja kita bagai pecundang penuh dengan Khianat
Tiada pula merasa berdosa dan dholim kepada dirinya sendiri serta bagai tiada penyesalan, hingga sering melakukan kembali perbuatan dosa yang sama maupun beraneka warna dosa
Adakah terfikir akan kematian nya di kemudian hari dan mempersiapkan pembekalan diri untuk akhir hidup untuk Alam Akherat..?!
Adakah yang sadar serta menyadari bahwa kematian kita siap menjeput kapan saja..?!
Sudah Membekukah fikiran kita..?!
Apakah Membatukah Jiwa kita..?!
Dalam sebuah hadist disebutkan, usia mereka umumnya antara 60 sampai 70 tahun.
Rosululloh SAW pernah mengadukan pendeknya usia umat beliau itu kepada Alloh SWT.
Dan Alloh SWT menjelaskan, meskipun usia umat nabi Muchammad lebih pendek dari umat nabi-nabi sebelumnya
Akan tetapi Alloh SWT telah menganugrahkan banyak keutamaan waktu
Diantaranya di bulan-bulan mulia, salah satunya bulan Romadhon berserta Malam Lailatul Qodar, Dimana pada malam tersebut apa bila ummat nabi dalam keada’an beribadah (Sholat malam, Dzikir, Tartil Al-Qur’an )
Maka nilai ibadah yang ia dapat sama dengan beribadah seribu bulan.
Akan tetapi kasih sayang Alloh kepada umat nabi Muchammad seakan kerap di kesampingkan oleh umat nabi di akhir zaman ini
Mereka suka berlama-lama di layar HP ,sekan tidak bisa lepas sejampun dari hp nya, dari pada memanfaatkan waktu yang lebih bermanfa’at
Merekapun tidak bisa membagi waktu antara senda gurau, mencari keuanganbdalam dunia pekerja’an hingga lali waktu untuk Tuhan nya dan bekal untuk Akheratnya
Oh. Sesungguhnya Manusia dalam kerugian yang nyata..
Rosululloh SAW bersabda :
“Tidak akan bergeser kedua kaki manusia pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara tentang umurnya
– Dihabiskan untuk apa
– Tentang masa mudanya dipergunakan untuk apa
-Tentang hartanya, darimana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan
-Tentang ilmunya, apakah sudah diamalkan “.
(HR At-Tarmidzi).
Hidup hanya sekali..
Akan tetapi banyak waktu yang di pergunakan canda tawa tiada akhir
Bagai tiada lagi ulasan kata yang bermanfaat bagi sesama
Dan tiada pula terfikir akan waktu untuk dunia dan bekal untuk akheratnya
وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Wal ‘ashr. Innal insaana lafii khusr. Illal ladziina aamanuu wa’amilush shoolihaati watawaashou bilhaqqi watawaashou bish shobr
Artinya:
Demi masa..
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
Dan nasehat-menasehati supaya menta’ati kebenaran
Dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran
♨
AR