Lamongan l Detikkasus.com – Waspada musim penghujan tahun 2021, Pemkab Lamongan bersama jajaran TNI dan Polri jajaran Kodim 0812 Lamongan dan Polres lamongan meningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi yang bisa memicu berbagai jenis bencana hidrometeorologi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dengan di dampingi Dandim 0812 Lamongan letkol Inf Sidik Wiyono dan kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana mengerahkan semua unsur anggotanya untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin puting beliung hingga badai tropis lainnya.
“Intensitas bencana alam hidrometeorologi yang masih terus terjadi dan ada kecenderungan meningkat eskalasinya sangat dipengaruhi adanya perubahan iklim global yang tidak bisa dipungkiri,” ungkap Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi saat memimpin apel gelar pasukan dan peralatan dalam rangka mengantisipasi dan menghadapi bencana alam Tahun 2021 di Alun-alun Kabupaten Lamongan, Senin (25/10/2021).
Diungkapkanya, berdasarkan data BMKG, musim hujan saat ini dimungkinkan mengalami peningkatan intensitas curah hujan, dikarenakan adanya fenomena anomali cuaca, dengan ditandai munculnya fenomena la nina yang dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 20 sampai 70 persen.
Melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut maka kita perlu terus meningkatkan kewaspadaan,” katanya.
Terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan, dan berdasarkan data dari BMKG wilayah Jawa Timur, musim penghujan sebagian besar akan terjadi pada bulan November dan puncaknya akan terjadi pada Januari hingga Februari tahun 2022.
Mengantisipasi dampak besarnya potensi bencana yang terjadi, pemerintah daerah melalui Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah mempersiapkan berbagai perangkat yang diperlukan.
Orang nomor satu di Lamongan ini mengecek langsung semua persiapan, mulai dari kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), pengecekan secara detail sarana dan prasarana, hingga kondisi transportasi yang akan digunakan untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat agar terhindar dari resiko bencana.
“Kita berkewajiban melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul dari bencana alam tersebut, ” katanya.
Ini merupakan bentuk wujud komitmen bersama, siap siaga menghadapi bencana alam serta memberikan bantuan secara optimal kepada masyarakat yang tidak bisa dihindari terdampak bencana
Dan semua harus sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan dan diharapkan nantinya dalam penanganan bencana alam tidak memunculkan klaster baru penyebaran Covid 19.
Bencana hidrometeorologi merupakan sebuah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Banyak bencana yang termasuk ke dalam bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, el nino, la nina, longsor dan berbagai bencana lainnya.
Apel gelar pasukan melibatkan TNI, Polri dari Kodim 0812 Lamongan dan Polres lamongan serta Satpol PP, BPBD dan Dishub.(Pendim0812)