Mojokerto l Detikkasus.com – Sepertinya lokomotif baru di kereta Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Mojokerto Raya membawa angin segar.
Pergerakan pemegang Rekor Muri kategori Lembaga dengan jumlah kepengurusan daerah terbanyak di Indonesia ini terasa lebih greget.
Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih belum jelas kapan berakhir, Lira Mojokerto Raya, menyoroti kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto dalam hal pengadaan kendaraan dinas untuk kepala desa.
Menurut Suliwarno, Komandan Brigade Lira Mojokerto Raya, rencana Pemkab ini bisa melukai hati masyarakat.
” Ya kan nggak etis, ketika masyarakat sedang susah. Kepala desanya malah beli sepeda motor baru dengan uang rakyat. Lantas, empatinya dimana?” kata Suliwa, sapaan akrabnya, Jumat (22/10/2021).
Kepada media ini, Suliwa mengungkapkan, bahwa sesuai arahan Bupati Lira Mojokerto Raya Muhammad Arif SH, dirinya hari ini mengirimkan surat himbauan kepada Bupati Mojokerto dan jajaran terkait untuk menunda rencana tersebut.
“Makanya ini kita kirim surat himbauan kepada Bupati Mojokerto, Dinas Pemdes dan. Camat se-Kabupaten Mojokerto untuk menunda pengadaan kendaraan dinas tersebut,” ujarnya.
Suliwa mengaku, pihaknya sebenarnya tidak mempermasalahkan rencana pengadaan kendaraan dinas tersebut, hanya saja waktunya yang tidak tepat.
“Akan lebih pas kalau dana (pengadaan kendaraan dinas) tersebut dialihkan untuk penanganan dampak Covid-19, terutama untuk percepatan pemulihan ekonomi rakyat. Kan lebih bermanfaat,” ungkapnya.
Suliwa menegaskan jika Bupati tidak merespons surat himbauan yang telah dikirim, maka pihaknya akan menggelar aksi.
“Kalau Bupati atau Pemkab nggak ada respons, ya kita akan gelar aksi menolak pengadaan kendaraan dinas untuk kepala desa dilaksanakan tahun ini,” pungkasnya. (ian)