Sintang-Kalbar l Detikkasus.com – Danrem 121/Abw Brigjen TNI Dr.Ronny,S.A.P,. M.M memberikan bantuan/santunan seusai acara pemakaman, Minggu (5/9/2021).
Danrem 121/Abw Brigjen TNI Dr.Ronny, S.A.P,. M.M ucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada orang tua almarhum Sertu anumerta Ambrosius, Bpk Paulus Jiman dan seluruh keluarganya.
“Kepada bapak Paulus Jiman ini ada santunan dari kami selaku Danrem 121/Abw semoga dapat meringankan beban bapak,” kata Danrem.
Danrem menyebutkan, bahwa almarhum Sertu anumerta Ambrosius merupakan salah satu tulang punggung keluarga.
“Jadi saya juga menyadari bahwa kehilangan seorang anak yang menjadi kebanggaan keluarga membuat luka yang mendalam,” ungkap Danrem.
Dirinya juga ikut merasakan kesedihannya karena almarhum Sertu anumerta Ambrosius telah gugur dalam menjalankan tugas negara.
“Almarhum merupakan prajurit sejati yang taat dan patuh pada perintah. Saat itu bertugas di satuan Denma Brigif 22/Ota/Manasa, Kodam XIII/Merdeka, Provinsi Gorontalo,” ujarnya.
Kemudian dikirim bertugas ke Pos Koramil Kisor, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan.
“Almarhum menjadi korban serangan Kelompok Sparatis Teroris (KST) di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada hari Kamis 02/09/2021 dini hari waktu setempat,” imbuhnya.
Sementara itu orangtua almarhum yang diwakili Brigita mengatakan, atas nama keluarga mengucapkan banyak terimakasih kepada TNI, dan Komandan Korem 121/Abw atas bantuan dan perhatiannya terhadap keluarganya.
“Mudah – mudahan dapat memberikan kekuatan dan semangat serta tabah dalam menghadapi cobaan ini,” ungkapnya- namun dengan demikian almarhum juga- merupakan salah satu sosok anak yang dikenal dan Brigita mengenal Almarhum masih duduk di bangku SMP.
“Kami keluarga walaupun bukan sedarah. Dia merupakan anak pendiam tetapi memiliki sikap kerja keras yang luar biasa. Sehingga hal itu menjadi pribadi yang masih sangat terkesan bagi kami,” kenangnya.
Ambrosius merupakan putra sulung dari empat bersaudara, anak pasangan Paulus Jiman dan Toedeta. Ketiga adiknya, masih kecil.
Ambrosius, merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga, termasuk yang membiayai pendidikan adik-adiknya selama ini.
Dengan kepergian beliau tentu Dia katakan, secara manusia mereka berpisah, tetapi disisi lain ada sesuatu yang hilang dari keluarga, yaitu tanggungjawab. Karena dia merupakan tulang punggung yang berjuang masih harus membiayai adiknya sekolah, menghidupi keluarga.
“Untuk itu, kami dari pihak kelaurga menyampaikan, permintaan, sebab masih ada yang harus dibiayai, karena dia tulang punggung keluarga, ada adiknya yang masih sekolah,” lanjutnya.
Dirinya berharap perhatian juga bagi mereka, sehingga dengan beliau meninggal, sudah meninggalkan duka mendalam jangan sampai keluarga yang ditinggalkan juga justru tidak diperhatikan.
“Itu harapan kami sehingga ada rasa penghargaan dari negara, bagi keluarga,” harap Brigita.
“Pihak keluarga berharap pada pemerintah dan TNI untuk memperioritaskan anggota keluarga jika ada yang ingin masuk TNI, sebagai pengganti sosok Ambrosius yang gugur menjaga NKRI,” pinta Brigita.(fdy/limbad)