Malang l Detikkasus.com – Di masa pandemi yang sudah memasuki PPKM level 4 ini, program studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang tetap menjalankan program magang yang diadakan rutin setiap tahunnya.
Kegiatan magang tersebut, tentunya dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat dan hanya dilaksanakan secara daring total.
Dilaksanakannya magang secara daring total ini bukan tanpa alasan, mengingat masih tingginya kasus covid 19 di Indonesia. Meskipun magang tahun ini dilaksanakan secara daring total di rumah masing-masing, pihak fakultas dan universitas sangat berharap agar mahasiswa yang bertugas tetap dapat menjalankan magang secara maksimal.
Program magang yang diadakan oleh prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, rupanya dimanfaatkan oleh kelompok 16 untuk mengabdi di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang.
Kelompok 16 ini beranggotakan 7 orang dengan Muhammad Faza Alhafidzh sebagai ketua kelompok, Fahrudin Mukhlis sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta Daniar Chandra dan Salim Akbar sebagai Guru Pembimbing Lapangan (GPL).
Program magang kelompok 16 di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang resmi dibuka oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Fahrudin Mukhlis melalui Google Meet pada hari Senin (02/08).
Setelah resmi dibuka, maka keesokan harinya kelompok 16 langsung mengadakan observasi sekolah yang juga dilaksanakan melalui pertemuan Google Meet (03/08).
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui kendala apa yang dihadapi guru PAI selama masa pandemi, solusi apa yang diberikan guru PAI untuk menghadapi kendala tersebut, media pembelajaran apa saja yang digunakan guru PAI selama masa pandemi, dan model pembelajaran apa yang digunakan guru PAI selama pembelajaran berlangsung, khususnya yang ada di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang.
Kegiatan observasi ini diikuti oleh semua anggota kelompok 16 serta dihadiri langsung oleh Daniar Chandra dan Salim Akbar selaku Guru Pembimbing Lapangan (GPL) sekaligus sebagai narasumber yang diwawancarai.
Kegiatan observasi ini dilakukan dengan sesi wawancara antara anggota kelompok 16 kepada GPL yang bersangkutan, observasi berlangsung sekitar 30 menit dan berjalan lancar.
Dari hasil observasi didapatkan bahwa guru PAI di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang menggunakan media pembelajaran berupa Google Classroom, Google Meet, dan WhatsApp selama pandemi ini.
Tentu saja dalam penggunaan media tersebut ada beberapa kendala yang dialami oleh guru PAI antara lain; Alokasi waktu yang kurang, siswa banyak yang telat masuk saat jam pelajaran, saat guru mengabsen di Google Meet banyak siswa yang tidak merespon, jaringan yang buruk, siswa ada yang tidak memiliki kuota, dan keterbatasan media pembelajaran yang digunakan guru.
Adapun solusi yang digunakan guru PAI di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang selama ini yaitu dengan memaklumi siswa yang terkendala jaringan dan tidak adanya kuota tersebut, jika waktu tidak cukup maka guru mengoptimalkan tugas melalui Google Classroom dan WhatsApp, dan guru berusaha lebih mengupgrade diri untuk lebih kreatif dalam menggunakan media pembelajaran.
Setelah berakhirnya observasi, kelompok 16 berharap agar mampu berkontribusi memberikan solusi yang terbaik dan inovatif untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi guru PAI serta selama masa pandemi di SMA Muhammadiyah 1 Kota Malang. (Tim Kelompok 16)