LSM Macan Kumbang Probolinggo Soroti Proyek JLU Kementrian PU, Pelaksanaan Pekerjaan jalan Di Duga Melakukan Banyak Penyimpangan

Propinsi Jatim – Kabupaten Probolinggo, detikkasus.com mengabarkan – Kegiatan pelaksanaan pembangunan jalan lingkar utara berupa pengecoran yang dilakukan oleh Kementrian PU RI masuk dalam jalan nasional satuan kerja balai besar PU surabaya menuai kontra versi di masyarakat karena pada saat pekerjaan sedang berlangsung yang memakan waktu hingga berbulan-bulan tidak kunjung selesai dan kejelasan proyek tersebut juga terkesan ditutup-tutupi karena tidak terpampang papan informasi proyek sehingga banyak masyarakat tidak mengetahui jelasnya proyek itu dari mana dan besaran penggunakan anggaran juga tidak diketahui. Menurut warga yang terbiasa lalu lalang melintasi jalur transportasi itu untuk menuju ketempat pekerjaan ataupun kepasar ikan (PPI) mayangan yang dari arah timur banyak mengeluh pasalnya jalan tersebut ditutup total bahkan kendaraan roda dua pun dilarang melintas diarea tersebut terpaksa para pengendara harus memutar arah haluan lumayan cukup jauh hingga bisa ketempat yang dituju seperti pasar ikan dan pelabuhan. Menurut LSM Macan Kumbang Probolinggo Ir. Nanang S. Dalam kritikanya menyampaikan ada unsur kesengajaan untuk menghilangkan kontruksi penulangan atau pembesian pada jalan rigit sesuai dengan temuan pada saat jalan itu dilakukan pengecoran bahkan pekerjaan tersebut dilaksanakan malam hari sehingga ada dugaan sengaja untuk dimanipulasi, dan hasil pekerjaan saat ini sesuai pantauan Macan Kumbang Probolinggo terlihat sudah terdapat keretakan sebesar rambut memanjang hingga puluhan meter dan menyangsikan pemasangan bopel sebagai pengganti tulangan sangat tidak realistik karena bopel itu lebarnya hanya sekitar 1 meter dan terpasang setiap jarak 5 meter, sementara itu menurut para ahli teknis jalan rigit untuk pemasangan bopel (Rangakaian pembesian lebar 1 meter) tidak menghapus terpasangnya penulangan besi.
Sementara itu selaku PPK PJN lintas Pasuruan Probolinggo Purnyoto menyampaikan standar untuk jalan beton adalah tanpa tulangan atau pembesian jadi tulangan itu hanya dipasang pada sambungan yang disebut Dowl untuk melintang dan lebar untu k memanjang.
Lain halnya dengan Pengawas dari Dinas PU dilapangan pada saat itu ketika di klarifikasi menyampaikan menyangkut tidak terpasangnya pembesian pada tengah badan jalan pengecoran itu dikemanakan anggaranya, pengawas dalam hal ini diam membisu tanpa ada penjelasan yang pasti. (Nn)

Baca Juga:  Menciptakan Keamanan Polsek Gerokgak Rutin Melaksanakan Pemantauan di Lokasi Religius dan Lokasi Wisata

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *