Remaja Mesjid Al-Huda Memperingati Isra Mi’raj Penceramahnya Ustadz H.Mulkan Tanjung S.Ag

Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut

Sabtu (03/04/2021) Remaja Mesjid Al-Huda Simpang IV Padang Pasir, memperingati Nabi Muhammad SAW Isra Mi’raj 1442 Hijriah, dengan tema. “Kegiatan isra mi’raj ini adalah isra mi’raj momen meningkatkan dan mensucikan jiwa”. Tetap mematuhi gugus tugas protokol kesehatan Covid-19

Diacara memperingati Nabi Muhammad SAW, pada inti pokok acara penceramah yang diundang adalah Ustadz H. Mulkan Tanjung S.Ag, walau kondisi cuaca diselingi rintik hujan turun, tetapi tidak menyurutkan hati para Remaja Mesjid dan berbagai lapisan masyarakat mendengar hingga menghayati tausiyah.

Sebelum masuk pada inti tausiyah yang akan disampaikan oleh Ustadz. Ada beberapa kata sambutan tersusun mengisi acara, mulai dari Ikhsan Pulungan Remaja Mesjid Al-Huda, sampai kepada Ketua Badan Kordinator Mesjid (BKM) Al-Huda. Dan hingga masuk pada kata sambutan dari Amat Ali Nasution S.E Lurah Urung Kompas yang dibawakan Ir Maraganti Hasibuan

Ir. Maraganti Hasibuan mengatakan “Saat ini saya tampil sebagai perwakilan dari Pak Amat Ali Nasution S.E Lurah Urungkompas, beliau tidak bisa datang karena padatnya jadwal pertemuan. Saya iyakin nantinya yang akan disampaikan Ustad, tentunya hal yang sangat baik dan kiranya dapat menjadi pembawa berkah buat kita semua”.

Baca Juga:  Proyek Siluman Dusun Padang Rapuan Terindikasi Melakukan Penyimpangan Spesifikasi Teknik

Pada kesempatan saya ucapkan terimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat, yang menyumbang tenaga maupun pikirannya hingga terlaksananya acara memperingati Nabi Muhammad SAW, hingga kita dapat kita bersilaturahmi dan isya Allah nantinya. Akan mampu meningkatkan ukhwah kita bersama dengan melalui tema yang akan disampaikan Ustadz.

Suatu hubungan yang dijalanin oleh rasa cinta dan didasari oleh akidah dalam bentuk persahabatan insya Allah mampu mewujudkan kegiatan isra mi’raj menjadi momen penting untuk mensucikan jiwa. “Pemerintah dan Panitia isra mi’raj disituasi ini juga tetap mematuhi gugus tugas Covid-19, dengan harapan kiranya kita semua senantiasa sehat selalu Aamiin ya rabbal alamiin. Ujar Ir Maraganti

Masuk pada intisari Ustadz H. Mulkan Tanjung S.Ag, mengatakan. Ketika kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW, menuju Sidratul Muntaha langit ketujuh yang merupakan tempat tertinggi. Disana ia melihat betapa banyak ummatnya yang dilanda berbagai jenis dosa, kala itu juga Nabi Muhammad SAW meminta ampun pada Allah, agar diberi pengampunan dan petunjuk agar Allah berikan cara menghapus berbagai bentuk dosa.

Baca Juga:  Ripin Pulungan Meminta "DPR/DINSOS Melakukan Pengecekan. Berikan Bantuan Kemanusian"

Singkat cerita pada perjalanan isra mi’raj Nabi Muhammad SAW ketika turun dari atas dan sampai dibawah, “Mulai dari lima puluh waktu sholat sehari semalam, hingga dengan berbagai pertimbangan ajuan permohonan. Dan akhirnya menjadi tinggal lima waktu sehari semalam, menjadi tempat kita untuk memohon ampunan atas segala bentuk dosa yang kita lakukan dengan sengaja maupun tidak kita sengaja.” ujar Ustadz H. Mulkan Tanjung S.Ag,

ia menambahkan “Dengan adanya kegiatan isra mi’raj ini mari kita situasi isra mi’raj yang menjadi momen penting, sekali untuk meningkatkan kualitas ibadah dan nantinya insya Allah mampu mensucikan jiwa”. Sholat merupakan salah satu ibadah yang wajib hukumnya, bahkan sholat memiliki faedah yang sangat besar dan berarti bagi manusia yang melakukannya.

Baca Juga:  Sambangi Warga Di Warung Sampaikan Pesan Kamtibmas

Sebelum melaksanakan sholat lima waktu, paling utama kita lakukan adalah bersuci untuk menghilangkan Hadast besar dan Kecil. Agar jangan menjadi suatu bentuk penghambat amal ibadah yang kita lakukan, seperti yang ada dalam sebuah hadits Rasulullah shalallahu alaihi wassalam

لا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلاةَ أَحَدِكُمْ إذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Yang artinya : “Allah tidak akan menerima shalat salah seorang diantara kalian jika dia berhadats sampai dia wudhu.”

Untuk itu kita jangan pernah menganggap sepele keberadaan perjalanan atau tata cara berwudhu, sebab tidak jarang ia hamba Allah tertunda masuk sorga akibat menjaga tata cara berwudhu yang sebenar-benarnya berwudhu. Bila ada penyampaian saya yang salah pada pertemuan memperingati isra mi’raj 1442 Hijriah saat ini, mohon ampun saya pada Allah dan mohon ma’af saya pada bapak ibu dan semoga dilain waktu kita bisa bertemu kembali dalam keadaan sehat wal’afiat. Ujar Ustadz H. Mulkan Tanjung S.Ag (J. Sianipar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *