Detikkasus.coml Situbondo
Pemandangan yang tidak asing lagi kita jumpai di SPBU – SPBU di Situbondo khususnya antrian panjang yang sering terjadi ketika mengisi bahan bakar , kenapa ? dan ada apa ? ternyata setelah di telusuri banyak pengimbal yang mengambil keuntungan , sedangkan pengendara lain harus menunggu lama . sampai – sampai petugas SPBU mengatakan sudah kosong untuk pertalit dan premium sebelumnya. yang ada hanya Pertamax
PT Pertamina ( Persero ) sedang menjalankan kegiatan promosi di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum ( SPBU ) tidak terkecuali di kabupaten Situbondo.
di beberapa SPBU di kabupaten Situbondo, Pertamina memberikan diskon atau promosi untuk harga penjualan bahan bakar minyak ( BBM ) jenis Pertalit, BUMN sektor energi ini menjual Pertalit seharga Premium, yaitu Rp.6.450 per liter.
akan tetapi Pertamina membatasi kendaraan yang bisa ” minum ” Pertalit dengan harga Rp. 6.450 per liter atau Pertalit seharga Premium. Promosi ini hanya berlaku bagi kendaraan angkutan umum plat kuning , kendaraan roda dua dan tiga.
Namun dari hasil investigasi yang dilakukan tim S.one banyak SPBU yang menyalahi aturan yang tidak menjual kepada yang berhak, melainkan kepada para Pengimbal untuk mencari keuntungan tambahan. akhirnya para pengendara lain yang di rugikan.
apa tindakan para penegak hukum dan yang mempunyai kebijakan untuk menindak SPBU – SPBU yang menyalahi aturan.
Ketika salah satu manager SPBU yang ada di Situbondo saat di konfirmasi melalui telfon selulernya menyampaikan kepada Tim S.one tidak bisa berkomentar . No komen. lebih baik bertemu saja. ‘” ujar Suherman selaku manager SPBU 54.683.14 watulungguh.
Ketua umum GP SAKERA Syaiful Bahri saat di konfirmasi oleh Tim S.one di kediamannya menjelaskan ,” jika ternyata Pertalit bersubsidi itu dijual bukan untuk peruntukannya. salah satunya di jual kepada pengimbal. SPBU harus bertanggung jawab dengan penyimpangan tersebut. Karena SPBU di samping sebagai pengawas juga sebagai pendistribusian produk Pertamina yang bersubsidi tepat sasaran.” Tegas ketum GP SAKERA. ( Ozi. S.One )