Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Jum’at (19/03/2021) Panel surya atau lampu listrik tenaga Matahari menjadi suatu penerangan yang sangat ramah dengan lingkungan, sehingga panel surya tenaga matahari ini bisa disebut menjadi cara penerangan lebih pintar. “Jangankan masyarakat awam ternyata instansi pemerintahanpun sangat menyadarinya, sehingga pantastik banyak yang menggunakannya hingga ditingkat perkantoran.
Meningkatnya kebutuhan akan energi yang efisien dan ramah lingkungan, bahkan menjadi kombinasi dari lampu hingga komunikasi berbasis internet dalam jaringan. Bahkan bisa disebut bagian dari adaptasi ini mampu menciptakan langkah positif hingga sampai untuk penerangan jalan yang pintar, memainkan peran utama dalam perubahan sekaligus mewujudkan Smart City.
Salah satu contoh Panel yang ada dilokasi Pusat Kesehatan Masyarakat Sigambal (Puskesmas Sigambal), sudah terpasang panel surya atau lampu listrik tenaga matahari. Akan tetapi, “Temuan tersebut sangat layak disebut unik atau langka dengan kondisi Panel, sebab. Panel tersebut malah dijadikan untuk tempat jemuran, ambal atau karpet tekstil penutup lantai yang berbulu.”
Menelusuri terkait adanya temuan “Panel surya dijadikan untuk tempat jemuran karpet/ambal, awak media Detikkasus sudah berupaya datang keruangan Kepala Puskesmas Sigambal. Guna konfirmasi terkait legalitas ketentuan prosedur kepala puskesmas Sigambal, untuk memperboleh atau tidak panel surya dijadikan sebagai tempat jemuran.”
Ketika awak media berada diruangan Tata Usaha (T.U) Puskesmas Sigambal, ternyata HANISAH Rambe S.K.M tidak ada diruangan kantor kerjanya, menurut salah seorang yang ada diruangan T.U katanya Hanisah lagi ada kegiatan rapat. Untuk memudahkan mendapat layanan informasi kemudian wak media memintak nomor kontak kepala puskesmas, akan tetapi. Sekitar “(7) Tujuh orang yang ada diruangan T.U tersebut, tak seorangpun yang berkenan memberikan nomor kontak Kepala Puskesmas Sigambal.”
Sankin perlunya mengembangkan adanya temuan Panel, yang menjadi tempat jemuran anbal/karpet. “Melalui situs WhatsAAp sekira Pukul 10:28 Wib, awak media sudah berupaya menjalin komunikasi kepada H.Kamal Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu. Akan tetapi, hingga kabar berita ini dikirim keredaksi belum ada layanan informasi.” Apakah bestek pembuatan Panel memang kondisinya rendah atau gimana iya.
Ditempat terpisah menurut nara sumber yang tidak ingin namanya terpublikasi, katanya. “Sejak Panel Surya terealisasi dilokasi puskesmas tersebut, sangat kerap mereka jadikan sebagai tempat jemuran. Bukan hanya ambal/karpet yang dijemur disitu, kadang malah C***** D****(CD) berbagai warna warni. Apa lagi saat pasien sudah tidak ada khususnya dihari libur.
Ditanya tentang anggaran biaya pembuatan panel surya, “Bisa jadi bersumber dari dana siluman, atau dari dana uang kantong pribadi kepala puskesmas. Setauku, ketika pembuatan panel tidak ada terpasang pamplet kegiatan, tapi entahlah ia siapa tau diluar sepengetahuanku ada mereka pasang.” Sebaiknya bang, jalin aja komunikasi dengan kepala puskesmas, “Siapa tau ada informasi terhangat dikisah keberadaan panel tersebut.” Ujar nara sumber yang tidak ingin namanya terpublikasi. ( J. Sianipar )