Pengelolahan Kualitas

Oleh : Della Klara Widya Suyanto

Detikkasus.com | Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi. Pengelolaan kualitas membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah dan respon pelanggan.
Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan menekan biaya, dan keduanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis,dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi. Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.
Pengelolaan kualitas dapat membantu dalam membangun strategi yang berhasil dalam diferensiasi, biaya rendah, dan respons. Perbaikan dalam kualitas membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya-biaya, serta meningkatkan profitabilitas. Tujuan seorang manajer operasional adalah untuk membangun sistem manajemen kualitas total yang dapat mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Kualitas adalah kemampuan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
Alasan mengapa kualitas adalah penting:
Reputasi perusahaan: Kualitas akan muncul dalam persepsi mengenai produk baru perusahaan, praktik kerja, hubungan pemasok. Promosi diri bukanlah sebuah substitusi untuk produk yang berkualitas.
Kewajiban produk: Perundang-undangan seperti UU perlindungan produk konsumen menyusun dan mendorong standar produk dengan melarang produk yang tidak memenuhi standar.
Implikasi global: Untuk perusahaan dan negara dalam bersaing secara efektif dalam ekonomi global, produk harus dapat memenuhi kualitas, rancangan, dan ekspektasi harga global.

Namun demikian, terdapat beberapa definisi kualitas yang didasarkan pada berbagaikatergori.Berikut ini beberapa definisi kualitas (3kategori), yaitu:
User-based Approach. Disini dikatakan bahwa kualitas terletak dimata konsumen,sehingga untuk mengembangkan produk, manajer operasi harus mendefinisikan harapan-harapankonsumen.

Orang pemasaran dan juga konsumen senang dengan konsep ini, sehingga merekamengartikan bahwa kualitas yang lebih tinggi berarti kinerja yang lebih baik, bentuk yang lebihbagus dan adanya sejumlah perbaikkan.

Manufacturing-base Approach. Bagi manajer produksi, kualitas berarti kesesuaianterhadap standard an making it right the first time
Product-base Approach. Pendekatan ini memandang bahwa kualitas merupakan suatuvariable yang tepat dan dapat diukur.

Bagan pengendalian merupakan salah satu alat yang dapatdigunakan untuk mengukur karakteristik produk (variable/atribut)
Standar Kualitas Internasional ISO 9000
ISO 9000 adalah standar kualitas dengan pengakuan internasional. Fokusnya adalah untuk menambah sukses melalui delapan prinsip pengelolaan kualitas; (1) Kepemimpinan manajemen tertinggi, (2) Kepuasan pelanggan, (3) Perbaikan berkelanjutan, (4) Melibatkan manusia, (5) Analisis proses, (6) menggunakan dukungan data untuk pengambilan keputusan, (7) pendekatan sistem untuk manajemen, (8) hubungna pemasok yang saling menguntungkan.
Prinsip Manajemen Mutu ISO 9000

Baca Juga:  PRAJURIT YONIF 5 MARINIR Juara Pertama Rancaekek Fun Run Bandung

Prinsip 1: Fokus Pada Pelanggan
Organisasi tergantung pada pelanggan mereka. Karena itu, manajemen organisasi harus memahami kebutuhan pelanggan sekarang dan akan datang, harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan giat berusaha melebihi harapan pelanggan.
Prinsip 2: Kepemimpinan
Pimpinan puncak organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Prinsip 3: Pelibatan Orang
Orang pada semua tingkat merupakan faktor yang sangat penting dari suatu organisasi dan keterlibatan mereka secara penuh akan memungkinkan kemampuan mereka digunakan untuk manfaat organisasi.
Prinsip 4: Pendekatan Proses
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses mengubah masukan (input) terukur kedalam keluaran (output) terukur melalui sejumlah langkah berurutan yang terorganisasi.
Prinsip 5: Pendekatan Sistem Pada Manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efisiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya
Prinsip 6: Perbaikan Berkesinambung
Perbaikan berkesinambung dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi.

Perbaikan berkesinambung didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan efektivitas dan/atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari organisasi itu. Perbaikan berkesinambung membutuhkan langkah-langkah konsolidasi yang progresif, merespon perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan sehingga akan menjamin suatu evolusi dinamis dari sistem manajemen mutu.
Prinsip 7: Pendekatan Fakta Pada Pengambilan Keputusan
Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah mutu dapat terselesaikan secara efektif dan efisien. Keputusan manajemen organisasi sebaiknya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.
Prinsip 8: Hubungan Yang Saling Menguntungkan Dengan Pemasok
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah
Biaya Kualitas (COQ)
Merupakan biaya untuk melakukan hal yang salah – adalah harga atas ketidaksesuaian
Biaya pencegahan: biaya yang terkait dengan pengurangan potensi barang atau jasa cacat
Biaya penilaian: biaya yang terkait dengan evaluasi barang, proses, bagian, dan jasa
Biaya kegagalan internal: biaya yang diakibatkan dari produksi barang atau jasa yang cacat sebelum dikirim ke pelanggan
Biaya kegagalan eksternal: biaya yang terjadi setelah pengiriman barang/jasa yang cacat
Environmental Management Standard (ISO 14000)
Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan dikembangkannya ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemenlingkungan, audit, evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup
Terdiri atas lima elemen inti, yaitu: (1) manajemen lingkungan (2) auditing, (3) evaluasi kerja, (4) pemberian label, (5) penilaian atau pengukuran daur hidup produk.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Kalisada Sambangi Ketua Pecalang Diwilayah Binaanya

US Standards AS telah lama mempunyai spesifikasi militer untuk pertahanan yang belakangan dikembangkan dalam standar kualitas, yang terdiri dari Q90,Q91,Q92,Q93 dan Q94.
· Q90: berisi tentang overview dan introduksi atas standar yang lain, definisi dan konsep yang berhubungan dengan kualitas.
· Q91: standar umum untuk rancangan,pengembangan, manufaktur, instalasi dan pelayanan produk atau jasa.
· Q92: lebih detil dari Q91 untuk keterlibatan organisasi dalam produksi, instalasi dan pelayanan produk dan jasa.
· Q93: lebih detail dari Q91 keterlibatan khusus organisasi dalam inspeksi dan pengujian dan juga distributor serta kontraktor yang akan memberikan nilai tambah.
· Q93: memberikan petunjuk untuk pengelolaan dan auditing atas suatu system control kualitas.
Q94: memberikan petunjuk untuk penglolaan dan auditing atas suatu system control kualitas.
Total Quality Management (TQM)
TQM merupakan manajemen kualitas dari keseluruhan organisasi, dari supplier sampai pelanggan.

TQM menekankan pada suatu komitmen manajemen terhadap kontinuitas organisasi menuju keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.

Manajemen Kualitas Menyeluruh (TQM) dianggap sebagai pendekatan penting dalam pengendalian kualitas. TQM memperoleh pengajarannya terutama dari berbagai disiplin ilmu, Statistik, Teori Berorganisasi, Manajemen Strategis dan Organisasi Industri. Usaha dari perusahaan yang menggunakan TQM bertujuan memenuhi tujuan fungsi silang yang memanfaatkan teknik manajemen, usaha peningkatan produktivitas, dan berbagai peralatan pemecahan masalah dan teknik secara disiplin. Tujuan akhir TQM adalah untuk mencapai kepuasan pelanggan setiap saat.

Lima Aspek untuk TQM yang efektif :
Continuous Improvement : mensyaratkan suatu proses perbaikan terus menerus yang tidak pernah berhenti, yang meliputi orang, peralatan, supplier, material dan prosedur-prosedur (Jepang menggunakan sebutan “Kaizen”).

Employee Empowerment : melibatkan karyawan dalam semua langkah proses produksi, dapat dilakukan dengan mengembangkan jaringan komunikasi yang melibatkan konsumen, mengembangkan supervise yang terbuka dan sportif, melimpahkan tanggung jawab dari manajer dan staf ke karyawan, membangun moralitas organisasi, dan menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim dan gugus kendali mutu.
Benchmarking: memilih standar kinerja atas suatu produk, jasa, biaya atau praktek-praktek yang mewakili suatu kinerja terbaik untuk suatu proses atau kegiatan dalam suatu organisasi.

Sasarannya adalah mengembangkan standar atau membenchmark, bentuk tim, identifikasi partner benchmarking, kumpulkan dan analisa informasi benchmarking, laksanakan benchmark untuk menyesuaikan atau melebihi partner yang di benchmark.
Just in Time (JIT) : merupakan sistem perbaikan secara kontinyu dan pemecahan masalah-masalah. JIT dirancang untuk menghasilkan dan mengantarkan produk saat dibutuhkan.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Musi Bersinergi Dengan Pecalang Amankan Upacara Pengabenan.

JIT berhubungan dengan kualitas pada 3 hal : (a) JIT memotong biaya kualitas (karena barang sisa, kerja ulang persediaan dan biaya kerusakan dihilangkan), (b) JIT meningkatkan kualitas (karena JIT menekankan lead time dan sumber-sumber kesalahan), dan (c) kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit dan berarti penerapan system JIT akan lebih baik dan lebih mudah.

Knowledge of TQM Tools : untuk pemberdayaan tenaga kerja & implementasi TQM sebagai upaya berkelanjutan, setiap orang harus dilatih dalam teknik/alat TQM.

Alat-alat TQM untuk pemberdayaan karyawan dan implementasi TQM, maka setiap orang harus memahami teknik TQM. Berikut 6 teknik/alat yang digunakan untuk upaya perbaikan berkelanjutan TQM :
Quality Function Deployment (house of quality) : merupakan suatu proses untuk menentukan persyaratan yang diminta oleh pelanggan dan menterjemahkannya kedalam sejumlah atribut dalam disain produk.

QFD memiliki teknik yang disebut house of quality, yaitu teknik grafis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antara keinginan konsumen dengan fitur produk/jasa.
Taguchi Technique: merupakan suatu teknik pengendalian kualitas yang memfokuskan pada perbaikan produk pada tahan disain.

Pareto charts : suatu metode grafis untuk mengidentifikasi masalah (kesalahan ataupun kerusakan) penting/kritis yang mungkin jumlahnya sedikit, untuk memfokuskan upaya pemecahan masalah, Dengan kata lain, pemecahan masalah lebih difokuskan pada sedikit masalah penting daripada banyak pasalah tetapi tidak penting.

Process charts: merupakan suatu bagan yang menggunakan simbol untuk menganalisa pergerakan orang dan material. Bagan ini menggambarkan tahapan-tahapan proses dan hubungannya.

Cause-and-effect diagram (Ishikawa diagram of fish-bone charts): merupakan suatu teknik skematik yang digunakan untuk menemukan lokasi yang memungkinkan timbulnya masalah kualitas dan titik dimana diperlukan inspeksi.

Setiap bagian mewakili suatu sumber masalah, misalnya masalah barang cacat, lokasi/titik yang memungkinkan timbulnya masalah bisa saja bahan baku, tenaga kerja, mesin atau metode kerjanya.

Statistical process control : merupakan proses yang digunakan untuk memonitor standar, mengukur dan melakukan tindakan korektif saat produk atau jasa sedang diproduksi.

Kontro dapat dilakukan dengan menggunakan control charts, yaitu bagan yang mempresentasikan grafik atas data proses dari waktu ke waktu dengan batas atas dan batas bawahnya
Dari hasil pembahasan makalah diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa.

Kualitas adalah obat ajaib bagi perbaikan operasi. Pengelolaan kualitas membantu membangun strategi-strategi yang sukses dalam diferensiasi biaya rendah dan respon pelanggan. Perbaikan dalam kualitas akan membantu perusahaan meningkatkan pangsa pasar dan menekan biaya, dan keuadanya dapat meningkatkan profitabilitas. Peningkatan pangsa pasar sering terjadi karena perusahaan merespon secara cepat harga jual rendah sebagai hasil dari skala ekonomis,dan meningkatkan reputasi kualitas produk. Demikian juga, perbaikan kualitas akan diikuti oleh penurunan biaya karena perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kerja ulang, barang sisa dan biaya garansi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *