Detikkasus.com | Pandemi Covid-19 bukan saja berdampak pada pendidikan dan perekonomian. Namun wabah ini juga mempengaruhi pada sektor lain yakni pariwisata. Di Indonesia, Sejak Pandemi Covid-19, tidak sedikit dari pengusaha dalam bidang pariwisata hampir gulung tikar, dikarenakan kunjungan pariwisata pada masa pandemi sangat menurun. Melihat fenomena ini, pemerintah berupaya untuk mengembalikan sektor pariwisata dalam meningkatkan perekonomian.
Kupang (Antara News) dampak pandemi covid 19 terhadap pariwisata mempengaruhi lapangan kerja terutama dalam sektor strategis seperti pertanian dan jasa. Kondisi ini di lihat dari angka kunjungan wisatawan kurang dari 30 ribu jiwa. Padahal di NTT kunjugan wisatawan di tahun 2019 mencapai 1,4 juta wisatawan.
Sama halnya di pulau sumba, lebih tepatnya pada kabupaten sumba barat keadaan sektor pariwisata mengalami penurunan secara drastis. Dilihat dari angka kunjungan selama tahun 2020, membuat sebagian industri pariwisata terpaksa menghentikan operasinya sehingga sudah terlihat kehilangan pendapat. walaupun belum terlihat berapa jumlah kerugian yang di dapatkan oleh subsektor periwisata yang ada di sumba barat, baik usaha perjalanan wisata, maupun usaha akomodasi.
Dalam hal ini pemerintah memiliki peran yang sangat penting untuk mengembalikan sektor perekonomian, dalam hal pariwisata di masa pandemi covid 19 ini. Sejumlah protokol kesehatan harus di terapkan, seperti memasuki kawasan wisata atau kunjungan ke sumba barat harus memenuhi persyaratan kesehatan maupun keamanan. Untuk mencegah penyebaran virus Covid 19 lebih luas, pemerintah menyiapkan di setiap destinasi harus ada tandon cuci tangan, pengukur suhu tubuh, wajib memakai masker, dan persyaratan kesehatan lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dampak dari pandemi covid 19 terhadap pariwisata yang ada di sumba barat, membuat perekonomian menurun. Harapan semoga di tahun 2021 ini virus covid 19, semakin berkurang dan pariwisata di sumba barat kembali seperti biasanya.
Oleh, Muammar Tauhid Fakultas Ekonomi dan Bisnis