Detikkasus.com l Pangkalpinang-Dugaan buruknya pelayanan Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) Kota Pangkalpinang, terhadap pasien, khususnya pasien BPJS. Hal ini terjadi atas nama pasien Apriliana (56) warga Gandaria, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Apriliana yang mengidap penyakit diabetes, diantar pihak keluarga ke Rumah Sakit Umum Depati Hamzah (RSUDH) Kota Pangkalpinang, Sabtu (12/9/2020) lalu, sekira pukul 20.15 WIB dengan kondisi muntah darah, dan tekanan gula darah sangat tinggi.”Alat ukur gula darah tidak lagi bisa dibaca,” tukas Dian (33) anak sulung Apriliana, Kamis (17/9/2020) di Pangkalpinang.
Lanjut Dian, karena kondisi gula darah ibunya yang sangat tinggi dan tidak ada Dokter Spesialis Penyakit Dalam pada saat itu, terpaksa ibunya dirujuk ke RSBT Kota Pangkalpinang.”Ibu saya dirawat di RSBT selama empat hari lalu dipulangkan.”Pada saat itu kondisi tekanan gula darah ibu saya 496,” ujarnya.
Menurut Dian, dari informasi yang dia dengar dari keluarga pasien yang lain, bahwa pasien BPJS yang dirawat di RSBT, jika sudah Lebih dari 4 hari akan dipulangkan.”Walau kondisi pasien belum membaik,” imbuhnya.
Dian menyatakan saat ini, ibunya kembali dibawa Ke RSUDH Pangkalpinang, karena kondisi kesehatan yang semakin mengkhawatirkan.”Sekarang ibu saya telah mendapat perawatan di ruang ICU dalam keadaan kritis (koma),” ucapnya.
Dian menyesalkan, pihak RSBT Kota Pangkalpinang yang memulangkan Ibunya dalam keadaan yang belum pulih benar. Sehingga saat ini, harus kami bawa lagi Ke RSUDH Kota Pangkalpinang.”Saya berharap agar RSBT lebih memikirkan sisi kemanusiaan, jangan hanya mengedepakan sisi finansial saja,” harapnya.
Direktur RSBT Kota Pangkalpinang Firmansya saat dikonfirmasi melalui WhatsApp mengatakan, mohon maaf terhadap pasien atas ketidak nyamanan ini,” ujarnya.
Saat Mediasaberpungli.com meminta izin untuk menelepon, Direktur RSBT menjawab “Lagi Rapat Pak Bro”. Selang beberapa waktu Mediasaberpungli.com mencoba kembali untuk konfirmasi terkait pemulangan pasien di RSBT yang sudah 4 sampai 5 hari perawatan dipulangkan pihak RSBT. Firmansya menjawab, tidak ada aturan seperti itu, setiap pasien yang dipulangkan, sudah dianggap layak pulang oleh dokter yang merawatnya.”Bahkan ada pasien yang lebih dari seminggu dirawat di RSBT belum dipulangkan. Karena kondisi pasien tidak memungkinkan,” jelasnya. (Andy Prancis/M. Zen/Medisaberpungli.com)