Nobar Film Bertema Korupsi Bersama KPK

 

Indonesia – Provinsi Jawa Barat – Kabupaten Cirebon, detikkasus.com – Pemutaran film bertema korupsi dan ngobrol santai bersama pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Venue Erasmus Huis Jln. Rasuna Said, Kav 5-3 Jakarta pada 22/9 kemarin mendapat apresiasi dari Ketua DPC Forum Peduli Rakyat Anti Korupsi (FPR ANKOR) kabupaten Cirebon, Hasyim Saeroji S.

Menurutnya,pemutaran tiga film bertema korupsi itu sangat tepat diputar mengingat korupsi di negeri ini sudah menyentuh segala bidang baik dijajaran pemerintahan maupun dilembaga atau instansi swasta.

Baca Juga:  Penyerahan Masker Untuk Keluarga Prajurit Yonranratfib 2 Mar

“Kami sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh KPK, ini penting agar masyarakat mengerti betapa ruang untuk melakukan tindak korupsi itu bisa terjadi disetiap lini kehidupan akibat pengaruh dan desakan.keadaan,lingkungan bahkan pengaruh orang terdekat atau keluarga, ujarnya.

Dikatakan Hasyim, FPR ANKOR yang turut menyaksikan pemutaran film oleh KPK itu merasa berkewajiban menyampaikan pesan-pesan dari cerita film tersebut ke masyarakat.

“Kami ingin mengingatkan masyarakat untuk bersama-sama memerangi kejahatan tindak korupsi demi kemajuan dan kesejahteraan bangsa ini, tutur Hasyim.

Baca Juga:  Ketua LHKP Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Minta Umat Islam Tidak Alergi Politik

Hal Senada, Wakil Ketua DPC FPR ANKOR, dodo W, mengatakan, merajalelanya budaya korupsi di negeri ini terjadi bermula dari hal-hal seperti yang terjadi di film yang diputar KPK.”Film itu sangat mengena, bagus untuk ditonton seluruh lapisan masyarakat,”ujarnya.

Ketiga film yang diputar digedung KPK itu adalah Tinuk.Film berjudul Tinuk bercerita tentang peran seorang suami yang mampu menolak bujuk rayu istri untuk membeli barang-barang yang tidak sesuai kemampuan.Film tersebut disutradarai oleh Khodir Aprilingga Rahmat.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Banyupoh Pantau Pendistribusian Raskin

Kemudian film berjudul Mengadu Nasib Di Negeri Orang yang bercerita tentang seorang ibu yang melakukan segala cara agar anaknya menjadi TKW dengan cara memanipulasi umur di KTP sang anak dan meminjam uang hingga terlilit hutang.

Film garapan sutradara Anton Susilo itu sangat relevan dengan kondisi masyarakat sekarang.
Dan film ke tiga berjudul Penden HP.Film yang disutradarai Made Suarbowo itu bercerita tentang seorang gadis remaja yang mengambil jalan pintas untuk bisa membeli smartphone. (islah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *