Bendahara(PTSL) Lugito Desa Ngablak Di Tuding Gelapakan Uang Rp 100 juta Lebih

Bojonegoro l Detikkasus.com – Program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap (PTSL) di Desa Ngablak, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro dimasalahkan oleh warga Desa Setempat, karena adanya keuangan PTSL yang diduga masih nyantol di Bendahara PTSL Desa Ngablak Yang bernama Lugito.

Disampaikan oleh Gus Mad salah satu warga Desa Ngablak, bahwa proses Program PTSL di Desanya sampai saat ini sudah selesai 100 persen tahap pengelolaanya, akan tetapi diindikasi soal keuangan belum beres, karena sebagian uang sekitar Rp100 juta lebih masih ada di Bendahara PTSL dan belum bisa disampaikan ke Pihak Panitia dan Desa.

Baca Juga:  Babinsa Desa Sukaramai R.Simarmata,"Pentingnya Sosialisasi Narkoba Terhadap Generasi Muda"

“Karena beberapa kali ada rapat PTSL bendahara tidak datang, sehingga untuk keuangan belum bisa dipertanggung jawabkan,” Kata Gus Mad kepada Wartawan Minggu (16/8/2020).

Dikatakan juga bahwa masyarakat menunggu laporan keuangan dari program PTSL di Desa Ngablak, sehingga dengan keterbukaan yang ada masyarakat bisa tahu dan jelas penggunaan keuangannya jelas dan bisa dipertanggung jawabkan dari biaya PTSL di Desa Ngablak yang rata rata sebesar Rp500 ribu.

Baca Juga:  Tindakan Kasi Intel Kejari Pelalawan Dipertanyakan

“Beberapa kali kegiatan Bendahara tidak hadir, dan waktu penyerahan sertifikat tidak hadir, dan Lugito tidak Gentelman, karena diundang musyawarah rencana pembagian juga tidak hadir dan itu saya sangat menyayangkan,” Tambahnya.

Gus Mad, masrakat desa ngablak juga mengatakan dirinya mendapatkan hal tersebut dari Ketua PTSL Desa Ngablak, sehingga diketahui adanya dugaan uang masih dibawa Bendahara. Dan masyarakat juga mencurigai Bendahara PTSL bahwa uang ya di bawa dan nyantol di Bendahara PTSL Ngablak.

Baca Juga:  Bhabinkamtibmas Desa Ringdikit Wastor Pembagian Raskin Diwilayah Binaanya

Dikonfirmasi melalui sambungan telepon genggamnya, ketua Panitia PTSL Desa Ngablak Tamyis mengatakan pelaksanaan program PTSL sudah 100 persen dan sertifikat sudah dibagikan ke masyarakat, namun untuk soal keuangan dirinya belum koordinasi dengan bendahara.

“Saya belum koordinasi dengan bendahara soal keuangan, jadi kalau untuk uangnya dibawa bendahara memang benar,” Tutur Tamyis.

Dikatakan juga bahwa selain biaya program PTSL yang sudah diterima dari pemohon masih di Bendahara, juga belum ada laporan dari bendahara PTSL terhadap Panitia yang lain.(Her)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *