Sumatera Barat, detikkasus.com – Yulvareni honorer ini berprestasi diSumatera Barat , Semua orang pasti menginginkan pengabdian berbuah kesejahteraan, tanggung jawab berat diemban namun nasib baik belum berpihak, banyak diantaranya sudah mengabdikan diri selama belasan tahun, namun itu tak lantas menjadi jaminan untuk diangkat menjadi PNS.
Malah dengan adanya peraturan batasan usia bagi CPNS, tentu semakin mengubur harapan untuk kesejahteraan dan Karir kedepannya. Hal itu yang dirasakan Yulvareni (40), honorer yang sudah mengabdi belasan tahun sebagai laboran di SMAN 2 Lubuk Basung, kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat.
Namun demikian dibalik kungkungan keluh kesah yang dirasakan tidak menyurutkan semangatnya untuk berprestasi, Status honorer tak membuat dirinya patah semangat, justru menjadikannya semakin menikmati profesi ini serta terus berkarya dan berkontribusi untuk pendidikan.
Ia mampu membawa nama Sumatera Barat di ajang pemilihan guru dan tenaga kependidikan berprestasi berprestasi tingkat nasional diadakan Kemendikbud, di Jakarta, Agustus 2017 silam.
“ Untuk Sumatera Barat saya mendapat peringkat pertama di bulan Juni dan masuk finalis di tingkat nasional, saya bangga bisa mengharumkan nama sekolah dan Sumatera Barat dalam ajang yang tersebut” ujar wanita yang juga alumni fakultas pertanian Universitas Andalas Padang tahun 1996 itu saat di temui di ruang labor biologi Sabtu, (23/09/2017).
Tidak hanya itu, Keterbatasan tenaga juga membuat Wanita yang mengabdi semenjak 2005 tersebut harus mengelola 3 labor IPA sekaligus yaitu biologi, kimia dan fisika.
Kepada detikkasus.com ia mengaku honor yang diterima jauh dari yang semestinya, untuk sebulannya ia menerima upah sebesar Rp.950, ribu itu pun diambil dari dana komite sekolah dan tidak mendapat dana tunjuangan lain baik dari pihak sekolah maupun pemerintah setempat.
“ yang membuat saya bertahan hanya rasa cinta terhadap perkembangan ilmu pendidikan serta pengabdian terhadap sekolah yang juga telah mendidik saya hingga lulus SMA,” ulasnya lagi.
Meskipun tipis kemungkinan untuk menjadi CPNS ia berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib tenaga guru maupun pegawai honorer seperti mereka, “ banyak diantara kami yang masih jauh dari kata sejahtera namun niat hati akan tetap mengabdi, kami berharap pemerintah juga bisa memikirkan nasib pegawai seperti kami,” harapnya.(Toni Korwil sumbar)