4 Pasien Kluster Jamaah Tabligh di RSUD Nunukan Positif Corona

Detikkasus.com | TanjungSelor-Kaltara

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid. Menghadiri rapat koordinasi penanganan covid-19 di Tanjung Selor, Senin (30/3/2020) Iya Menggungkapkan,”Beberapa waktu lalu, kami sempat mengkarantina sekira 30 deportan di satu rusun. Untuk biaya karantina selama 14 hari deportan tersebut, kami mengeluarkan anggaran sekira Rp 42 juta sampai Rp 43 juta.

Nunukan diketahui berbatasan langsung dengan negeri jiran. Malaysia sudah terdapat sejumlah warga yang dilaporkan terpapar virus mematikan seperti di Sabah, Kinabalu, Serawak, dan wilayah lainnya. Nunukan yang bisa digunakan untuk karantina Warga Negara Indonesia (WNI), yang dideportasi dari Malaysia terdapat dua rumah susun (rusun),”ungkapnya.

Baca Juga:  Sat Binmas Bergabung Dalam Persembahyangan di Pura Wira Santi Polres Buleleng

“Satu rusun yang telah siap memiliki 96 kamar. Setiap kamar bisa menampung hingga 6 orang. Sehingga, rusun tersebut bisa menampung hingga 576 orang dalam satu rusun. Kondisi satu rusun ini sudah dilengkapi kasur dan bantal, yang satunya masih kamar kosong,” terangnya.

Baca Juga:  Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Pada Peringatan HGN Ke-73 Beri Kado Istimewa Guru Honorer

Kehawatiran Itu Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid Usai Menghadiri rapat koordinasi terkait penanganan covid-19 di Tanjung Selor, Senin (30/3/2020).

Direktur RSUD Nunukan Kalimantan Utara dr.Dulman Sp.Og mengumumkan 4 pasien di bangsal isolasi dinyatakan positif mengidap Corona Virus Disease (Covid-19).

“Kita terima hasil swab sore ini, 4 pasien kita di ruang isolasi positif,”ujarnya, Rabu (01/04/2020).

Baca Juga:  Pastikan Wilayah Hukum Aman Polsek Gerokgak Kembali Gelar Razia Ranmor

Dulman menjelaskan 4 pasien tersebut merupakan jamaah tabligh yang ikut dalam agenda ijtima’ ulama dunia di Gowa Sulawesi Selatan pertengahan Maret lalu.

Dengan hasil tersebut, Dulman berharap para jamaah tabligh dari Gowa yang datang ke Nunukan diperiksa menyeluruh dan dilakukan langkah isolasi sebagai antisipasi penyebaran meluas ke masyarakat.

“Namanya positif, sudah seharusnya ada tracing, secepatnya dilakukan langkah demikian,”kata Dulman…..( Red/Jk ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *