Pemasangan U-ditch di-RPK-1 Asal Jadi Bahkan Ada Yang Bungkam

Selasa, 18 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut

Selasa (18/02/2020) Terkait pemasangan U-ditch dilokasi RPK-1 yang terkesan asal jadi, mereka sebagai orang penting dalam kegiatan proyek pembangunan rel kereta api, ternyata malah ada memilih bungkam agar terhindar mungkin menurutnya untuk dikonfirmasi.

Terkait adanya informasi yang diterima awak media dari nara sumber, katanya pemasangan U-ditch di-RPK-1 asal jadi karena sangat banyak yang retak dan pecah, akhirnya awak media mengkonfirmasi melalui situs WhatsAAp, ternyata Nardi memilih bungkam, Yanto mengatakan “Kalau yang pecah apkir” sedangkan Herry hanya mengatakan “Ma’af saya lagi cuti”.

Baca Juga:  Amankan Aktifitas Warga Unit Sabhara Polsek Seririt Laksanakan Gatur Dan Patroli Dialogis

Padahal menurutnya Herry adalah bagian dari Balai Tehnik Perkeretapian Wilayah Sumbagut, “Balai Tehnik yang seharusnya lebih aktif, melaksanakan kontrol dibidang tehnik, agar tidak terkesan asal jadi kegiatan di-RPK-1”.

Pembangunan jalur rel kereta api Rantauprapat Kota Pinang (RPK) sepanjang kurang lebih 33 Km menelan dana trilyunan rupiah salah satu Proyek Strategis Nasional penghubung Riau-Sumatera Utara.

Baca Juga:  Jurnalis Dipersulit Meliput Proyek Raksasa Masjid Agung Senilai Rp. 49 milyar Serdang Bedagai, Sumatera Utara.

Lokasi RPK-1 yang terletak di Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu dikerjakan oleh yang tidak profesional, karena pemasangan U-ditch ini banyak yang retak dan pecah, kejadian ini sudah selayaknya menjadi perhatian publik.

Pungsi U-ditch adalah saluran drainase pracetak yang memiliki bentuk U, pemasangan yang tidak benar akan berpotensi terjadinya penyumbatan air dan tidak tertutup kemungkinan bisa mengakibatkan rel kereta api longsor, sehingga harus benar benar dikerjakan oleh ahli yang profesional.

Baca Juga:  Salah Seorang Napi Lapas Salambue Kelas II B Padangsidimpuan, Mengakhiri Hidupnya Dengan Cara Gantung Diri Di Dalam Gudang Masjid Lapas.

Kalau bagian pengawasan di-RPK-1 tidak mampu bekerja pada tupoksi, sebaik kegiatan pelaksana’an tersebut dihentikan saja, kecuali uang yang dipakai dalam pelaksana’an kegiatan RPK-1, bersumber dari uang kantong pribadi milik pengawas RPK-1, ujar nara sumber yang tidak ingin namanya terpublikasi ( J. Sianipar )

Berita Terkait

SAPA “Fauzan Adami”, Menyampaikan Keprihatinannya Terhadap Fenomena Keterlibatan Oknum PNS.
Dugaan Sistem Management Rumah Sakit Umum PT Cut Mutia Medica Nusantara Regional 1 Langsa.
Hasil Pekerjaan Proyek Pengaspalan Peningkatan Jalan Damai Gampong Baroe
Dit-Samapta Polda Aceh, Kembali Bagi Sembako Dalam Kegiatan “Jum’at Berkah”
Waka Polda Aceh, Hadiri Peringatan Maulid Raya Dan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh
Menag Sindir Rektor Doyan Dinas Ke Luar Kota Jadi Pendengar Dan Tidur : YARA Langsa Periksa SPPD Rektor IAIN Langsa
Sat-Gas-Sus Pencegahan Korupsi Polri Gencarkan Sosialisasi Antikorupsi Di Daerah-Daerah
POLU Melalui Membuka Klinik Terbesar Korea Selatan, Oracle Dermatology Korea Di Indonesia
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 17 November 2024 - 00:39 WIB

SAPA “Fauzan Adami”, Menyampaikan Keprihatinannya Terhadap Fenomena Keterlibatan Oknum PNS.

Minggu, 17 November 2024 - 00:38 WIB

Dugaan Sistem Management Rumah Sakit Umum PT Cut Mutia Medica Nusantara Regional 1 Langsa.

Minggu, 17 November 2024 - 00:37 WIB

Hasil Pekerjaan Proyek Pengaspalan Peningkatan Jalan Damai Gampong Baroe

Minggu, 17 November 2024 - 00:36 WIB

Dit-Samapta Polda Aceh, Kembali Bagi Sembako Dalam Kegiatan “Jum’at Berkah”

Minggu, 17 November 2024 - 00:35 WIB

Waka Polda Aceh, Hadiri Peringatan Maulid Raya Dan Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh

Berita Terbaru