Detikkasus.com l Labuhanbatu – Sumut
Sabtu (04/01/2019) Keunggulan proyek di kabupaten labuhanbatu provinsi sumatera utara, setelah dua hari siap dikerjakan malah babak belur. Parahnya lagi saya malah ketipu, upah atau gaji saya hanya dibayar separoh “Kami dua orang jaga alat berat selama sembilan malam, awalnya mereka bilang kekami akan dibayar dua ratus ribu satu malam. Tetapi kami malah ketipu, itu kami ketahui setelah gaji yang kami terima hanya dibayar sembilan ratus ribu rupiah, ujar Muhiddin Ritonga
Muhiddin Ritonga menambahkan “Saya tidak menyangka kalau kami yang menjaga alat berat malah ketipu, mau buat laporan resmi kepolres gak ada biaya kesana sini, dan lagi kami tidak pernah berurusan dikantor polisi, rasa khawatir itu timbul sendiri”. Dan lagi bangda tidak ada kontrak perjanjian kerja, sebagai bahan dasar bukti laporan kepolres. “Kami kerja jaga alat berat hanya karena cakap-cakap, didukung oleh keyakinan kami kira mereka orang jujur ternyata tidak, sementara untuk mengikat suatu masalah di kepolisian tidak bisa sebatas cakap-cakap, harus ada kesepakatan tertulis dan bermatrai”.
“Kalaulah dari awal kami tau bakal ketipu, sudah pasti kami tidak mau menjaga alat berat itu apa lagi sampai sembilan malam lamanya, sebenarnya saya sangat berharap agar gaji kami yang seproh lagi dibayar, agar bisa beli kebutuhan memasak didapur”. Kalaupun mereka tidak mau membayarnya mungkin itu sudah menjadi bagian dari takdir kami, atas kehendak Allah yang maha pengasih semoga akan dirancang, menjadi bagian kehidupan kami kelak yang lebih baik nantinya, ujar Muhiddin Ritonga
SUPRIYANTO Kepala Tukang mengatakan “Dirinya sebagai kepala tukang tidak memilik SERTIFIKAT TUKANG, bekerja sudah empat minggu sedangkan target kegiatan mencapai 256 meter, yang dikerjakan tidak menggunakan lantai dasar awal, dinding parit dulu dikerjakan baru menyusul pembuatan lantai drenaise, kalau pemborong proyek ini seingat bernama Pikry, dari dinas pekerjaan umum (PU) yang datang kemari SUNGKONO itupun baru dua kali, ujar Supriyanto
Sekitar pukul 18:55 Wib SUNGKONO sudah ditelepon awak media untuk konfirmasi, tetapi hingga berita ini dikirim keredaksi Sungkono tidak berkenan mengangkat telepon, sedangkan PIKRY Pemborong kegiatan tersebut belum bisa dihubungi untuk konfirmasi, disebabkan tidak adanya nomor yang akan dituju, Supriyanto kepala tukang katanya tidak memiliki nomor handphone tuanya sipemborong Pikry.
Lanjutkan peningkatan jalan batu tunggal – Padang Laut, kecamatan bilah barat bersumber dari APBD 2019 CV. Kimora “Dinas pekerjaan dan penataan ruang, menggunakan anggaran 783,319,900”. Kondisi pengaspalan jalan didesa padang laut, setelah dua hari siap dikerjakan malah babak belur. ( J. Sianipar )