Detikkasus.com | Nias
Kota Gunungsitoli, Rabu(20/11/2019).
Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tohia Kementrian Departemen Agama Kota Gunungsitoli atas nama; Arinibi Maruhawa, S.Pd.I alias Reni keberatan dan tidak terima pencemaran nama baik sekolah Min Tohia Gunungsitoli, sehingga laporkan di Polres Nias Akun Facebook atas nama Syarifah Umayrah Harefa pada hari Kamis, tanggal 7 November 2019 dengan Laporan Nomor : STPLP/329/XI/2019/NS, ucapnya kepada wartawan dikantornya, Jln Supomo Gg Taqwa desa Mudik, Rabu 20 November 2019 sekira pukul 10.30 wib.
Dipaparkan kepsek MIN Tohia, awalnya Pihak Komite Sekolah dan Orangtua musyawarah dan sepakat melaksanakan Acara Pamitan dan Khataman(Tamat Alquran) kepada anak didik kelas VI sebanyak 13 orang. Ini merupakan program tahunan/perencanaan kurikulum tahunan sebagai syarat untuk masuk ujian nasional, orang tua merencanakan anggaran biaya sebesar Rp.720.000( tujuhratus dua puluh ribu rupiah/ siswa) sebanyak 13 siswa, bagi yang tidak mampu membayar sekaligus bisa dicicil, pelaksanaan tergantung orang tua melalui komite sekolah, kegiatan ini direncanakan bulan Pebruari 2020 dan uang tersebut masih belum dikumpulkan dan diserahkan oleh orang tua siswa, ujarnya.
Setelah rapat dan musyawarah antara orangtua dan komite , ketua komite meminta pendapat saya sebagai kepala sekolah MIN Tohia, dan saya mendukung kegiatan tersebut, karena kegiatan telah dilaksanakan pada tahun lalu, ucapnya.
Pelapor Arenibi Maruhawa alias Reni menjelaskan isi status pencemaran nama baik dimedia sosial yang dilakukan oleh Akun Facebook” SYARIFAH UMAYRAH HAREFA ”
” Klo bisa ya ibu2 jgn sekolahkan anak kalian di sekolah Mintohia untung2 klo sanggup kita memenuhi permintaan Kepala sekolah ini lah contohnya anak adek ku mau tamat diharuskan Khataman diminta uang 8ratus seorang klo anak nya 2 berarti satu juta 6ratus mknya jgn sampai kecewa ibu2 bapak2 “.
Selanjutnya status lagi dengan bunyi:
“Parah sekolah mintohia da’a yawa wei l6laila nasagu bazatua murid nal6e bakhataman dmintai orang tua muridi 8 ratus ribu seorang hana noparah terlalu 6buagaya ira guru2 minda’a la’ajari raono sikola durhaka sm orang tua terpaksa lalawa orang tua rayomo ber6ta ira guru gurunia ogoweh6 bakibo ma6fu tengah lab6e pedoman sibaga baz6kola b6e berekhera mamah6mba bakibot “.
Guru-guru , Komite dan kepala sekolah sangat kecewa kepada oknum pelaku pencemaran nama baik sekolah ini, sekolah ini kira-kira sudah 10 Tahun berdiri didesa Mudik dan masyarakat sangat mengapresiasi sekolah MIN ini. Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tohia Gunungsitoli memiliki visi ” Mewujudkan pembelajaran yang bermutu untuk mewujudkan siswa yang pintar, kreativ, inovativ, berakhlak mulia ” dan misi ” Madrasah unggulan dengan standart nasional pendidikan, melaksanakan pembinaan profesi kegunaan untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang profesional berkarakter dan berkreativitas sehingga menjadi suri tauladan, meningkatkan sarana da prasarana demi mendukung proses pembelajaran”, papar para guru.
Para guru, komite dan masyarakat desa Mudik Kecamatan Gunungsitoli pernah beberapa kali memediasi agar pelaku pencemaran nama baik sekolah ini diklarifikasinya dan meminta maaf, namun sangat disayangkan terduga pelaku tidak merespon sama sekali. Kepala Sekolah berharap agar pelaku membersihkan nama baik sekolah dan nama baiknya sebagai kepala sekolah, karena saya merasa terganggu dalam pekerjaan, apalagi masyarakat dan publik dimedsos mengetahui hal tersebut, tegasnya( Tim).