Detikkasus.com | Semarang – Sejumlah organsisasi kemasyarakatan (Ormas) tingkat Jawa Tengah mengerahkan sekitar 300 orang untuk menggeruduk tempat karaoke liar di seputar MAJT. Maksud kedatangan mereka hanya satu, menuntut agar tempat karaoke tersebut segera ditutup.
“Tuntutan kami hanya ingin tempat karaoke itu segera ditutup,” kata Koordinator Lapangan, Abdul Jalil, Kamis (24/10/2019).
Aktifis Badan Koordinasi Amalan Islam (BKAI) Jawa Tengah ini mengaku risih dengan merebaknya tempat yang identik dengan dunia hiburan malam di lingkungan kompleks MAJT. Sebab, menurut dia, MAJT merupakan salah satu aset penting Jawa Tengah yang sudah memiliki reputasi baik di tingkat nasional bahkan internasional.
“Banyak masyarakat dari berbagai daerah Indonesia datang ke MAJT. Bahkan sejumlah tokoh internasional juga sering berkunjung ke MAJT, namun justru yang terjadi tidak jauh dari lokasi berdiri deretan tempat karaoke. Ini kan ironis,” tukasnya.
Gus Jalil, sapaan akrabnya, berharap semua elemen masyarakat Jawa Tengah mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemkot Semarang segera mengambil langkah nyata. Hal ini demi menjaga marwah MAJT di mata dunia internasional.
“Mari, masyarakat di manapun berada ikut ambil bagian untuk mendorong pemerintah mengambil langkah serius guna memosisikan MAJT sebagai sebagai kebanggaan Jawa Tengah dan Indonesia,” ajaknya.
Ungkapan senada dilontarkan Ketua Garda Nusantara Jawa Tengah, Verlly Marven S menyayangkan masih beroperasinya tempat karaoke liar di lingkungan kompleks MAJT setelah sempat disegel Satpol PP beberapa waktu lalu. Ia berpendapat adanya tempat karaoke liar di area dekat MAJT mengindikasikan MAJT seperti dikepung tempat maksiat tersebut.
“Faktanya hingga saat ini tempat karaoke tersebut masih buka terus. Bahkan mereka menggunakan salah satu akses milik MAJT. Kami satu komando dengan Gus Jalil dalam menyuarakan persoalan ini,” tegasnya.
Iwan Cahyono selaku salah satu pengurus MAJT bersyukur adanya dukungan tersebut. Iwan mengapresiasi upaya yang telah dilakukan ormas-ormas tingkat Jateng tersebut. Gus Iwan, sapaan akrab pria tersebut, meminta Pemkot Semarang tak perlu ragu menutup tempat karaoke liar yang tidak berizin itu.
“Kemarin 22 Oktober kami rapat bersama di Pemkot Semarang membahas rencana pembongkaran tempat tersebut. Kami mendorong pemerintah agar segera merealisasikannya. Kami yakin pemerintah dapat mewujudkannya. Jangan sampai masyarakat yang bergerak melakukannya,” ujarnya.
Saat ini, Gus Iwan menerangkan, ada sekitar empat titik karaoke liar di area dekat kompleks MAJT. Bahkan ada satu diantaranya yang menggunakan jalan akses utama sisi utara yang dimiliki MAJT.
Perlu diketahui, sejumlah ormas tingkat Jateng yang hadir dalam acara tersebut di antaranya, Pemuda Pancasila Jateng, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI) Jawa Tengah, Komandan Brigade Laskar Merah Putih Jateng, Detasemen Pasukan Khusus (Depsus) Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jateng, KPMP Komando Pejuang Merah Putih, Garda Nusantara Jateng, Lembaga Investigasi Negara, Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), LSM Grapindo, LSM Gesra, dan sejumlah ormas tingkat Jateng lainnya
(Adi.OneOne JejakaKasusCom Jawa Tengah & DIY )