Upacara HUT ke-20 Kabupaten Rohul Dihadiri Wagubri

Pasirpangaraian Riau | Detikkasus.com – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-20 Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tahun 2019 di lapangan Kantor Bupati berjalan khidmat, Sabtu (12/10/2019).

Upacara dipimpin Bupati Rohul H. Sukiman, dengan‎ Komandan Upacara Camat Rambah Samo Adi Irawan, turut dihadiri Wakil Gubernur Riau H. Edy Natar Nasution S.IP, Forkompinda, Ketua DPRD Kabupaten Rohul Novliwanda Ade Putra ST dan sejumlah anggota DPRD Rohul.

Hadir juga Sekretaris Daerah Rohul H. Abdul Haris S.Sos, M.Si, Ketua Tim Penggerak PKK Rohul Hj Peni Herawati, para Asisten, Staf Ahli serta Kepala OPD di lingkungan Pemkab Rohul, para tokoh pendiri Kabupaten Rohul, Ketua LAMR Rohul H Zulyadaini, Pimpinan BUMN/ BUMD, para Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Rohul.

Sebelum Upacara HUT ke-20 Kabupaten Rohul‎ dimulai, ada beberapa penampilan kesenian daerah, seperti Gondang Barogong, Kuda Lumping, Reog Ponorogo‎, Pencak Silat Sunda, Tari Piring Sumatera Barat, dan lainnya.

Upacara HUT ke-20 Kabupaten Rohul (12 Oktober 1999-12 Oktober 2019) sendiri dibuka dengan Tari Tepak Sirih puluhan penari dari Balai Proco binaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (‎Disparbud) Kabupaten Rohul.

‎Bupati Rohul Sukiman, dalam pidatonya mengatakan HUT atau Hari Jadi Kabupaten Rohul tahun 2019 mempunyai arti tersendiri, mengingat di hari jadinya tahun ini daerah berjuluk Negeri Seribu Suluk ini sudah genap berusia 20 tahun.

Kurun waktu yang panjang, kata Bupati Sukiman, telah dilewati untuk bekerja bersama membangun dan menjadikan Kabupaten Rohul sebagai kebanggaan masyarakat.

Hal itu sejalan dengan tema Hari Jadi Kabupaten Rohul tahun 2019, yakni “Dengan Hari Jadi Kabupaten Rokan Hulu ke-20 (1999-2019), Kita Siapkan Manusia Unggul dan Tingkatkan Semangat Serta Spirit Membangun Desa Menata Kota untuk Meraih Daerah yang Bermarwah Menuju Rokan Hulu Berbudaya, Maju, Merata dan Sejahtera”‎.

Baca Juga:  Cemarkan Nama Baik PDIP Hari Ini, Morlan dan Kuasa Hukumnya Dilaporkan ke Polda Riau

“Pada momentum hari jadi Rokan Hulu ini kami mengajak kita semua untuk kembali bermuhasabah, merekonstruksi mana hal-hal baik yang perlu kita pertahankan. Mana hal-hal yang kurang baik akan kita perbaiki.”

“Untuk itu, mari kita bergandengan tangan, seirama dan saling menguatkan satu sama lain. Dengan demikian kita berharap akan mampu menyelesaikan berbagai hambatan, tantangan dan persoalan dalam berbagai sektor pembangunan yang telah, sedang dan akan kita laksanakan,” paparnya.

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ungkap Bupati Sukiman, telah diiringi dengan tumbuhnya daya saing perekonomian di Rohul, dan telah mulai membuahkan hasil.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS, pertumbuhan ekonomi di Rohul naik dari 4,73% tahun 2016 menjadi 5,56 tahun 2017, PDRB perkapita juga meningkat dari 21.78 juta di tahun 2016 menjadi 22,99 juta tahun 2017. Sementara, untuk tingkat kemiskinan masyarakat mengalami penurunan dari 10,94% di tahun 2016 menjadi 10,80% di tahun 2017.‎

Demikian juga tingkat pengangguran mengalami penurunan dari angka 7,20% tahun 2016 menjadi 6,17% tahun 2017. Indek kepuasan masyarakat meningkat dari 83,32 % menjadi 84,04%, sampai pada peningkatan IPM (Indek Pembangunan Manusia) Rohul mengalami kenaikan dari 67,86 di tahun 2016 menjadi 68,67 di tahun 2017.‎

“Perlu kita ketahui bersama, pada saat peringatan Hari Jadi Rokan Hulu ini bahwa saatnya kita kembali mengingat dan mengenang tokoh-tokoh Rokan Hulu yang ikut serta baik secara langsung, maupun tidak langsung berjuang untuk menjadikan Rokan Hulu sebagai satu Kabupaten Otonomi yang berdiri sendiri,” ajak Bupati.

Menurutnya, sudah sepantasnya masyarakat mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada para tokoh pendiri Kabupaten Rohul, mengingat dengan jasa dan perjuangan serta usaha yang telah mereka ukir.

Baca Juga:  Hiraukan Birokrasi PERS, Oknum Kakon Sinar Jawa Berikan Informasi Tidak Masuk Akal..!

“Sehingga kita dapat pula berkarya dan berbuat untuk kabupaten ini. Seharusnya kita berikan tempat dan kedudukan tersendiri, karena bagi kabupaten Rokan Hulu mereka dapat dianggap sebagai orang-orang yang berjasa terhadap lahirnya kabupaten ini,” ujarnya.‎

“Berkenaan dengan itu, ke depan kita akan memikirkan dan mencarikan solusi sebagai bentuk terima kasih pemerintah dan masyarakat Rokan Hulu atas jasa-jasa yang mereka laksanakan, tentunya sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” tambahnya.

Selain itu, Bupati Sukiman mengatakan bagi seluruh elemen, baik yang tergabung dalam pemerintahan, legislatif maupun eksekutif, serta berbagai elemen dan komponen yang ada di dalam masyarakat mempunyai kewajiban untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan pendiri Rohul dengan melaksanakan pembangunan, sesuai bidang masing-masing untuk memajukan kabupaten, dan mensejahterakan masyarakat.

“Selain itu berbagai usaha dan cita-cita yang akan dicapai sebagai Negeri Religius kita tetap meminta pertolongan dan ridho kepada Allah SWT, semoga kita semua diberi kekuatan, semangat yang tinggi untuk terus melanjutkan pembangunan daerah dan masyarakat Rokan Hulu dari kota sampai ke desa,” kata Sukiman.

‎ Sesuai visi dan misi Rohul saat ini yang termuat dalam semboyan Membangun Desa, Menata Kota, sambung Bupati Rohul, maka visi ini mengandung sebuah tekad untuk menjadikan model pembangunan Kabupaten Rohul yang banyak berorientasi ke pedesaan, tanpa bermaksud menyampingkan wilayah perkotaaan.‎

“Dalam arti, saat ini desa diberikan porsi pembangunan lebih dari pada kota, mengingat wilayah pedesaan masih kurang sentuhan pembangunan, sementara wilayah perkotaan sebelumnya telah menjadi fokus pembangunan.‎

“Untuk itu, agar pembangunan dapat dilaksanakan lebih merata,” sampainya.‎

Terlepas itu, Bupati Sukiman menambahkan menjadi sebuah kegembiraan dan kebanggaan bagi masyarakat, bahwa Kabupaten Rohul memperoleh kado istimewa di hari jadi ke-20, dimana dua karya asal Rohul ditetapkan masuk sebagai warisan budaya takbenda (WBTB) Indonesia tahun 2019, yakni berupa Apresiasi dari Mentri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia di bidang karya Budaya Tak Benda.

Baca Juga:  Desa Sidolmulyo Sukseskan Program PTSL TH 2020

Dua karya budaya asal Rohul yang didtetapkan masuk WBTB yakni Buwong Kuayang dan Tari Cegak. Karya besar ini, kata Sukiman, telah mendapatkan sertifikasi atau hak paten dari Mendikbud.

“Dan karya ini merupakan salah satu usaha kita untuk memajukan kebudayaan Rokan Hulu. Hak paten yang kita terima ini merupakan warisan sepanjang masa karya bersama milik kabupaten Rokan Hulu, seperti halnya Ratik Bosa atau Ratik Togak, dan Silek Tigo Bulan,”‎ jelasnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati Rohul Sukiman berharap seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Rohul terus mempertahankan dan meningkatkan dukungan, perhatian dan kerjasama dalam mensukseskan pembangunan daerah yang telah direncanakan dalam berbagai bidang.‎

“Karena penyelenggaraan pemerintahan dan program-program pembangunan daerah tidak akan berjalan dengan baik, apabila tidak didukung oleh segenap elemen dan kelompok yang ada dalam masyarakat,” ujarnya.

Selama kurun waktu 20 tahun, khususnya dua tahun terakhir dan pada 2019, ungkap Sukiman, Pemkab Rohul telah melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang disesuaikan dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat diikuti dengan perencanaan yang teliti, serta disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.

‎ Berbagai hasil telah diperoleh dan dibuktikan dengan beberapa apresiasi dan penghargaan yang diterima. Walaupun demikian, Pemkab tidak berpuas diri, melainkan harus tetap melaksanakan inovasi dan kreasi serta terobosan-terobosan dalam rangka memajukan kabupaten yang dijuluki Negeri Seribu Suluk.

“Dengan harapan dari waktu ke waktu kabupaten ini terus maju dan dari masa-masa masyarakatnya tambah sejahtera,” pungkas Bupati Rohul, Sukiman, mengakhiri sambutannya.(Rahmat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *