Jejakkasus.info | Kediri – Jawa Timur –
“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati” (QS. Ali ‘Imran: 185). Kematian datang tak memandang siapa dan kapan.
Kematian bukanlah akhir kehidupan. Ia hanya pintu gerbang menuju alam akhirat. Di sana setiap manusia akan mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya selama di dunia.
Kemudian, tiap manusia akan memeroleh balasan sesuai dengan apa-apa yang telah diperbuat. Prinsipnya, dunia adalah tempat menanam dan akhirat menjadi tempat menuai.
Disinilah letak pentingnya mengingat kematian. Setiap Muslim berpeluang untuk menyimpang dari jalan lurus. Jalan yang diyakininya dapat mengantarkan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat.
Dengan mengingat kematian, ia akan teringat kepada misi hidupnya. Ia akan ingat, semua perbuatan kelak akan dipertanggungjawabkan. Pada akhirnya, ia berupaya kembali pada jalan benar.
Selamat jalan, semoga amal dan ibadah yang telah bapak Sugeng kumpulkan selama hidup di dunia, Dapat menjadi bekal saat hari pertanggungjawaban di Akhirat.
Bapak Sugeng akan berada di alam lain tidak lagi di dunia nyata, beliau akan berada di alam Barzakh alam kubur (alias Syeol) yang membatasi antara dunia dan akhirat.
Barzakh menjadi tempat persinggahan sementara jasad makhluk sampai dibangkitkannya pada hari kiamat. Penghuni barzakh berada di tepi dunia (masa lalu) dan akhirat (Masa Depan).
Semoga amal ibadah almarhum selama hidupnya diterima di sisi Allah Swt, dan bagi keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan sabar dalam menghadapi musibah ini, semoga almarhum dalam keadaan akhir hidup yang baik atau khusnul khatimah. Amin ya robbal’alamin. (Supriyanto als Pria Sakti Pimpinan Redaksi Jejakkasustv.com ).
https://jejakkasus.info/berita-duka-innalillaahi-wainnailaihi-rojiun-telah-meninggal-dunia-berpulang-ke-rahmatullah-bapak-sugeng-wartawan